Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mensyukuri Nikmat Hujan dengan Kopi

20:47 Wita. Hujan mengguyur seantero jagat ibu kota Provinsi Sulawesi Utara 'Manado'. banyak pejalan kaki yang terjebak deras hujan banyak pengendara motor yang berteduh pada bangunan samping jalan perkotaan.

Hujan memang identik dengan berkah kesuburan karena dianggap membuat kesuburan pada tumbuhan dan membersihkan debu yang bersemayam dalam bumi. Patut di puji karena hakekat mulianya.

Disaat turun hujan selalu identik dengan penyair karena sering menjadi inspirasi besar bagi sang penyair untuk merangkai kata menjadi bait puisi, sajak dan lagu dengan makna puitis atau motivasi diri dan pada hujan juga membuat jiwa kami yang sedang duduk di kedai kopi begitu berhasrat menanti datangnya kopi panas tersaji sebagai pelengkap mensyukuri nikmat hujan yang jatuh di bumi malam ini.

Lihat juga : Pemuja Hujan yang Kasmaran Dalam Imajinasi

Hujan tentu bukan penyebab kami mencari kenikmatan dalam kopi namun pastinya hujan datang membuat suasana begitu mesra dari hari biasa menikmati kopi. Kata yang tepat malam ini adalah hujan sebagai berkah kopi sebagai cara mensyukurinya. Hujan kini mulai redah dan kopi mulai makin nikmat sebab telah berada pada titik akhir seruput, aktifitas jalanan mulai normal dan ramai banyak pejalan mulai bergerak menyusuri seluk malam-malam mereka.

Hujan mungkin telah redah tapi belum tentu tidak datang menghampiri kembali dan kopi yang telah mengurang akhir juga belum tentu tidak dihadirkan diatas meja duduk kami. Sebab suatu kehadiran selalu relatif seperti berkah yang turun ke bumi.

Lihat juga : Sebelum Hujan

Demikianlah cara kita sebagai manusia yang menghadapi hiruk pikuk kehidupan yang dijalani, sebab terkadang kehidupan tidak bisa di prediksi. Maka sikap mensyukuri harus selalu tertanam dalam jiwa setiap manusi.

Salam dunia hitam manis

Awin buton

Posting Komentar untuk "Mensyukuri Nikmat Hujan dengan Kopi"