Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjebak Dalam Hasrat Imajinasi

Aku mungkin pria paling beruntung ataupun pria paling merugi karena mengharapkan wanita penuh kesempurnaan di setiap upaya berimajinasi dalam kehidupan keseharian berkeluh pengharapan datangnya sosok wanita indah berparas menawan.

Betapa indah tarian wanita dalam kepala kosong ini, tidaklah sepadan permen manis yang di nikmati kalah mencari kesibukan rahang kaku retorika ataupun menonton media massa berjejer parade bobrok moralitas individu yang katanya berakal budi.

Lihat juga : Imajinasi Tak Berjejak Ancam Padamkan Nalar

Wanita datang dengan potensi kelembutan menggugah rasa memiiki, tak pelak banyak diantar para pria yang katanya maskulin berupaya, berangan kemudian merealisasinya. Tidaklah salah memproyeksi semua ini karena wanita memang hadir sebagai buah imajinasi indah dari Adam.

Setiap kali berdatangan hasrat demikian betapa bangganya akal namun betapa malunya hati yang lebih realistis berbanding lurus dengan realitas. Tentu wanita tetaplah menari meskipun ditengah kontroversi akal dan hatiku ini.

Hasrat manusia pastilah tidak terbantahkan karena hak untuk berburu positif atau negatifnya wanita para penari latar, jangan menganggap miris sebab wanita itu diciptakan untuk lelaki hingga membuat mereka berpasangan.

Wanita tentu memiliki hasrat yang sama namun tidak seliar para pria karena tertutupi oleh sifat feminis berparas kultural, sebab mereka lebih sering menjadi objek dalam kisah heroik percintaan ketimbang menjadi subjek dimata publik.

Lihat juga : Imajinasi Liar yang Menggila

Agaknya perlu dievaluasi jika akupun terkadang offiside mengimajinasikan sesosok keindahan dalam altar akal kacau tak runcing ini. Dengan hasrat menentukan esensi cintaku lewat eksistensi imajinasi dan aktualisasi gerakan meraup tangan penari diatas tarianya.

Aku memastikan sikap imajinatif diatas penuh kesadaran melihat keindahan tarian wanita bergaun sutra penuh pesona tentulah sosok yang selalu menjadi angan dalam jiwa dan hati. Sungguh itu kamu.

Salam Dunia Hitam Manis

Penulis : Awin Buton

Posting Komentar untuk "Terjebak Dalam Hasrat Imajinasi"