Tantangan Terbesar Ketika Sedang Berhenti Merokok
Alhamdulillah sudah berjalan memasuki bulan kedua semenjak awal bulan Agustus 2018 lalu saya berkomitmen pada diri sendiri untuk berhenti merokok. Sebagai pemadat akut, dua bulan tanpa rokok bagi saya merupakan hal yang sangat luar biasa.
Meskipun pada tahun 2013 saya pernah berhenti selama kurang lebih sembilan bulan, tapi bagi saya lama waktu ketika itu belum seberapa dengan dua bulan ini sebab ketika itu saya belum menjadi seorang yang pemadat seperti dua bulan lalu.
Lihat juga : Pemadat Rokok yang Insaf
Dari awal saya memang telah berniat untuk berhenti ketika telah menikah nanti. Namun saya berpikir harus dimulai dari sekarang sebab akan semakin sulit ketika nanti berhenti disaat mendekati pernikahan.
Faktor utama yang membuat saya berhenti merokok adalah kesehatan tubuh. Beberapa bulan lalu saya secara tak sengaja pergi dengan teman, akhirnya saya diterapi. Nah, hasil terapi yang saya dapat yaitu ada gejala sakit pada paru-paru, jadi arahannya kurangi atau berhenti. Saya lebih memilih berhenti sebab saya tipe orang yang tidak mampu mengurangi, yah,,, itulah pemadat akut.
Lihat juga : Segera Berhenti Merokok Sebelum Terlambat Demi Kesehatan yang Lebih Baik
Jadi, proses saya berhenti merokok hingga dua bulan ini sangat ekstrim. Kenapa ? karena saya tidak menggunakan waktu peralihan dari pemadat, kurangi dan berhenti. Saya langsung ke tahap berhenti serentak. Memang dibutuhkan mental, tekanan psikologi rasa merokok sehabis makan dan lain-lain. Namun, dengan niat yang sungguh-sungguh semua pasti dapat dilakukan.
Tantangan Tersulit Selama Berhenti Merokok
Upaya berhenti merokok bukan hanya sampai pada tidak merokok selama hitungan hari, minggu, bulan bahkan tahun tapi lebih sulit yaitu menghadapi cobaan-cobaan dalam aktivitas sehari-hari misalnya pas lagi ngopi bersama teman-teman yang sambil menikmati rokok, hahaha.... memancing mulut dan tangan untuk mengambil rokok dan membakar. Bahkan lebih parah lagi ada teman yang belum tahu kalau kita sedang dalam proses berhenti merokok. Datang sambil menawarkan rokok
" To rokok, silahkan dihisap"
cobaan yang berat saat itu ketika orang yang dalam keadaan berhenti merokok haha.
Lihat juga : Kopi Hitam Tetap Nikmat Tanpa Rokok
Pernah juga saat diundang oleh adik-adik mahasiswa untuk membawakan materi pada kegiatan mereka. Kopi dan roti telah tersedia diatas meja dan kemudian panitia pelaksana bertanya
" Kak hisap rokok apa ya ? mau dibelikan !"
dengan penuh cobaan saya menjawab " sudah berhenti merokok"
mungkin si adik panitia berkata dalam hati " aman menghemat anggaran" hahaha becanda.
Jadi tantang terberat dalam proses berhenti merokok yaitu ditawari rokok saat ngopi dan mau dibelikan rokok ketika berada pada sebuah kegiatan yang membuat kita berpkir. Teringat saya dulu waktu masih merokok, pasti hisap rokok saat ngopi dan pasti merokok ketika dizinkan saat membawa materi mahasiswa. Namun, kini tidak lagi ! harapan saya agar selamanya berhenti merokok demi kesehatan yang kita dan orang-orang terdekat kita saat ini dan selamanya, amin.
Meskipun pada tahun 2013 saya pernah berhenti selama kurang lebih sembilan bulan, tapi bagi saya lama waktu ketika itu belum seberapa dengan dua bulan ini sebab ketika itu saya belum menjadi seorang yang pemadat seperti dua bulan lalu.
Lihat juga : Pemadat Rokok yang Insaf
Dari awal saya memang telah berniat untuk berhenti ketika telah menikah nanti. Namun saya berpikir harus dimulai dari sekarang sebab akan semakin sulit ketika nanti berhenti disaat mendekati pernikahan.
Faktor utama yang membuat saya berhenti merokok adalah kesehatan tubuh. Beberapa bulan lalu saya secara tak sengaja pergi dengan teman, akhirnya saya diterapi. Nah, hasil terapi yang saya dapat yaitu ada gejala sakit pada paru-paru, jadi arahannya kurangi atau berhenti. Saya lebih memilih berhenti sebab saya tipe orang yang tidak mampu mengurangi, yah,,, itulah pemadat akut.
Lihat juga : Segera Berhenti Merokok Sebelum Terlambat Demi Kesehatan yang Lebih Baik
Jadi, proses saya berhenti merokok hingga dua bulan ini sangat ekstrim. Kenapa ? karena saya tidak menggunakan waktu peralihan dari pemadat, kurangi dan berhenti. Saya langsung ke tahap berhenti serentak. Memang dibutuhkan mental, tekanan psikologi rasa merokok sehabis makan dan lain-lain. Namun, dengan niat yang sungguh-sungguh semua pasti dapat dilakukan.
Tantangan Tersulit Selama Berhenti Merokok
Upaya berhenti merokok bukan hanya sampai pada tidak merokok selama hitungan hari, minggu, bulan bahkan tahun tapi lebih sulit yaitu menghadapi cobaan-cobaan dalam aktivitas sehari-hari misalnya pas lagi ngopi bersama teman-teman yang sambil menikmati rokok, hahaha.... memancing mulut dan tangan untuk mengambil rokok dan membakar. Bahkan lebih parah lagi ada teman yang belum tahu kalau kita sedang dalam proses berhenti merokok. Datang sambil menawarkan rokok
" To rokok, silahkan dihisap"
cobaan yang berat saat itu ketika orang yang dalam keadaan berhenti merokok haha.
Lihat juga : Kopi Hitam Tetap Nikmat Tanpa Rokok
Pernah juga saat diundang oleh adik-adik mahasiswa untuk membawakan materi pada kegiatan mereka. Kopi dan roti telah tersedia diatas meja dan kemudian panitia pelaksana bertanya
" Kak hisap rokok apa ya ? mau dibelikan !"
dengan penuh cobaan saya menjawab " sudah berhenti merokok"
mungkin si adik panitia berkata dalam hati " aman menghemat anggaran" hahaha becanda.
Jadi tantang terberat dalam proses berhenti merokok yaitu ditawari rokok saat ngopi dan mau dibelikan rokok ketika berada pada sebuah kegiatan yang membuat kita berpkir. Teringat saya dulu waktu masih merokok, pasti hisap rokok saat ngopi dan pasti merokok ketika dizinkan saat membawa materi mahasiswa. Namun, kini tidak lagi ! harapan saya agar selamanya berhenti merokok demi kesehatan yang kita dan orang-orang terdekat kita saat ini dan selamanya, amin.
Posting Komentar untuk "Tantangan Terbesar Ketika Sedang Berhenti Merokok"