Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendengar Sekaligus Penasehat Cinta

Tepat malam rabu, Jam 19. 34 Wita. saya dihubungi salah seorang teman se-angkatan kampus yang sudah sekitaran 2 tahun tidak bertemu karena telah berbedah Kota tempat tinggal.

Percakapan yang di mulai dengan saling menanyakan kabar, sedikit bernostalgia masa-masa dikampus bersama dahulu hingga pertanyaan yang membuat dia diam beberapa saat adalah. Udah nikah bro?. Pertanyaan serupa memang sedikit sensitif. Saya tidak menyangka pertanyaan ini membuat percakapan ini menuju ke sesi Curahan hati (Curhat) sebagai sahabat, saya siap menjadi pendengar merangkap penasehat.

Singkat cerita teman saya ini berada pada posisi dimana orang tuanya telah suka mengendong cucu katanya. Makanya dia sering ditanyai pertanyaan serupa. Saat ini yang menjadi masalah dia telah berpisah 'putus' dengan pacarnya. Wanita yang sangat dia cintai dan saling mencintai dahulu. bebannya bertambah karena orang tuanya telah suka mendapat cucu dan dia masih terjebak dalam rasa cinta terhadap mantan pacarnya. Maka saat ini dia benar-benar terjepit.

Sekarang masuk sesi nasehat dari saya buat sahabat saya dan teman-teman pembaca. Hehe

Jatuh cinta itu berjuta rasanya. Ada yang bilang sudah seperti makanan 'tinutuan' manado, banyak campur-campur rasanya. Lebihnya lagi, dunia serasa milik berdua, yang lain sih kosan sama ngontrak, iya kan?

Jatuh cinta memang bukan perkara yang susah kok, yang nggak gampang itu saat harus mempertahankan hubungan ketika banyak masalah berdatangan silih berganti. Kalau tidak cukup kuat, terus putus, terus ngejelek-jelekin di medsos.

Parah. Padahal mungkin sebenarnya masih cinta. Lalu jadi baperan, terus jadi sering liatin foto bersama, terus gagal move on, terus ingin balikan, tapi bingung bagaimana memulainya, teruslah dalam kebingunganmu saja terus bro sampai lebaran monyet tahun 2080 kau tak akan pernah balikan.

Memang, melupakan mantan itu tidak segampang mulut berkata-kata kalimat perkataan bahwa aku udah move on. Kenyataannya ternyata belum. Apalagi kalau sang mantan itu sudah bersama-sama dengan kamu selama bertahun-tahun lamanya. Kamu pasti jadi susah untuk melupakan moment romantis berdua, kebaikan mantan, barang-barang pemberian mantan, apalagi kalau kedua keluarga sudah saling mengenal. Selesai. Hehe

Kalaulah kamu masih mengharapkannya maka coba introspeksi diri kamu dulu bro. bertanyalah dalam hati . Kalau kamu yakin sebenarnya perasaan cinta itu masih ada, dan bukan sekadar perasaan yang sebentar-sebentar hilang timbul. Bisa saja dia adalah yang nanti anak-anakmu memanggil bunda, mama atau mami kelak, yang selama ini kamu cari-cari.

Kalaulah hatimu berkata benar dialah orangnya, dan ingin balikan dengan the one spesialmu, kamu wajib untuk memperjuangkan hubunganmu. Mengenai cara pendekatan biar balikan kamu yang paling mengerti krakter mantanmu. Sebagai sahabat saya mendukung secara moril, fisik. materi yang belum bisa bantu. Wkwkw

Oke bro. Terima kasih banyak.

Sama-sama bro good luck

Salam kopi hitam


Penulis: Awin Buton

Posting Komentar untuk "Pendengar Sekaligus Penasehat Cinta"