Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kearifan Lokal Masyarakat Bunaken Tetap Melekat Ditengah Masuknya Wisatawan

Di suatu hari saya dipanggil sama teman kemudian ditanya mau ikut survey atau tidak? Sontak saya mendengar pertanyaan tersebut saya langsung menjawab bersedia, karena sebagai mahasiswa ketika ada kegiatan survey sangat membantu menambah kebutuhan ekonomi . Ketika pembagian lokasi survey saya ditempatkan pada. Kecamatan Wori, Desa Bunaken Kepulauan. Dalam hati saya berkata akhirnya bisa juga sekalian berwisata, untuk pengetahuan pembaca Bunaken adalah tempat wisata yang terdapat di wilayah Sulawesi Utara. Teman pembaca bisa bayangkan bahagianya kerja sekalian berwisata. Hehe

Saya berangkat dari Manado ke Bunaken hari Jumat 03/08/2018 dengan mengunakan alat transportasi laut (Perahu) yang bermuatan 10 orang dengan memakan waktu kurang lebih 1-2 jam . Tiba di Bunaken saya langsung pergi ke kantor lurah untuk lapor diri dan memberikan surat jalan sebagai surveyor sekaligus meminta data dari kelurahan. Data yang saya dapatkan mengenai Kepala Keluarga di Bunaken kepulauan berjumlah 913 KK yang dibagi dalam 7 lingkungan, 60% masyarakat Bunaken beragama Kristen dan agama Islam sekitar 30% dan diikuti Agama-Agama lainnya 10%.

bunaken

Kenapa saya mengambil data tentang keagamaan karena saya survey mengenai dengan Kurukunan Umat beragama dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Yang beberapa waktu lalu menobatkan Manado sebagai kota toleransi tertinggi di Indonesia.

Dibalik survey ada hikmah yang bisa saya petik yaitu, meskipun Bunaken tempat pariwisata yang sering dikunjungi oleh berbagai macam wisatawan dari manca negara, akan tetapi budayanya masih tetap melekat, seperti saling menyapa ketika bertemu orang maupun wisatawan di jalan . 'Selamat malam' bagi masyarakat Kristen dll dan khusus masyarakat Muslim 'Assalamu'alaikum' hal demikian yang membuat saya merasa bangga dengan masyarakat Bunaken, karena tempat pariwisata sangat rentan dengan masuknya budaya-budaya baru yang dibawa oleh para wisatawan. Namun tak demikian disana.

Lihat juga :

Pesona Taman Laut Bunaken Manado, Sulawesi Utara

Pengertian Kearifan Budaya Lokal Sebagai Ciri Khas Setiap Daerah

5 Ciri-Ciri Kearifan Lokal Lengkap Dengan Penjelasannya

Kemudian yang membuat saya bangga lagi masyarakat Bunaken sebagian besar bisa berbahasa Inggris karena mungkin setiap hari mereka berinteraksi dengan para wisatawan akhirnya dengan sendirinya mereka jadi terbiasa. Masyarakat Bunaken juga tau peralatan Scuba Diving dan Snorkeling, seperti Masker, Snorkel, Regulator, Tank, Gloves, Octo, Buoyancy Compensator, Westsuit, Computer, Guage dan Fins. Sebagian besar anak muda di Bunaken juga mereka bekerja sebagai Tour Guide, sehingga mereka punya penghasilan dan pengalaman sebagai masyarakat kepulauan.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Taman Nasional Bunaken banyak di datangi oleh wisatawan, salah satunya adalah kekayaan keanekaragaman hayati bawah laut yang melimpah dan didukung oleh fasilitas memadai. Sehingga membuat wisatawan yang datang merasa nyaman karena rata-rata para wisatawan yang ingin berwisata, yang dilihat adalah fasilitasnya. Seperti tempat tinggal, alat transportasi, makanan jaringan dan lain-lain.

Hal demikian yang perlu dilakukan oleh daerah-daerah kepulauan lainnya yang tengah mengembangkan kelayaan pariwisatanya, bahwa ketika memiliki potensi di bidang pariwisata maka perbaiki infrastrukturnya, perkuat pemahaman kearifan lokal dan kerukunan sosial agar kedepannya para wisatawan merasa nyaman ketika datang berwisata.

Poin penting disisi tatanan sosial adalah tidak mudah terpengaruh dengan budaya baru yang mungkin terbilang negatif, dengan cara mengedepankan kearifan lokal yang dimulai dari anak-anak hingga dewasa dari kabupaten hingga ke desa.

Selamat membaca

Manado, 4 Agustus 2018

Penulis: Sarifudi Tidore (Ucen)

Posting Komentar untuk "Kearifan Lokal Masyarakat Bunaken Tetap Melekat Ditengah Masuknya Wisatawan"