Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inspirasi Malam di Jalan Boulevard 2 Tuminting, Manado

Kopi masih bersahabat dengan gula, tanpa garis silsilah, hanya dipersatukan rasa. Seperti rasa ego manusia yang berbaur dalam racikan kopi malam ini.

Suara musik di samping, kita bersaudara, tetap bersaudara hingga anak dan cucu kita. Negeri perantau menjadi ladang Tarbiyah bagi kita semua.

Tak perlu bermimpi menjadi manusia yang sempurna sebab bukan itu kenikmatan. Kebebasan, ya ! bebas akan rasa bukan manusia, lepas dari suara munafik dan jadikan semua dalam satu senyuman. Toh, hidup hanyalah permainan dan sendagurau.

Ketegangan semakin aneh, rasa cinta kadang menggila, bergembira di atas kegalauan. Apakah kita lupa, semesta tak pernah tidur ? dengan berkata " saya biasa saja". Omong kosong ! esensi yang nyata hanyalah kami bersaudara. Siapa kami ? kalian tak perlu tahu sebab kami hanyalah racikan Tuhan melalui konsep Agung Nya.

Ini bukan sugesti, bukan pula sebuah gelas kaca yang terlihat bening. Lempengan besi yang dibentuk menjadi cangkir dengan keindahan klasik. Bertengkar, marahan, salah paham ! apalah arti persaudaraan jika tak diramaikan dengan itu semua. Mari berseru " kita bersaudara".

Pakailah benang kebijakan hasil rajutan kita bersama, jangan menyendiri, apalagi menyimpan sakit di hati. Kembali lagi dalam esensi " hidup adalah senda gurau".

Lagu berganti petikan gitar, biarlah dia berirama bersama energi bunyi dan kami tetap menikmati kopi hitam yang mulai menyerah dengan angin malam.

Posting Komentar untuk "Inspirasi Malam di Jalan Boulevard 2 Tuminting, Manado"