Curahan Hati Pemilik Kopi Hitam
Sebagian besar manusia pasti pernah melakukan kesalahan, entah itu yang terbilang kecil hingga fatal bila di lihat, kesalahan yang saya lakukan ini hari adalah dek-dekan di WhatsApp mantan mungkin dalam pandangan sebagian orang ini adalah bukan kesalahan melainkan manusiawi sebab ini bukanlah kejadian yang diharapkan terjadi pada saya, namun bagi saya ini adalah kesalahan besar saya karena bisa saja dianggap tak bisa Move On atau melupakan rasa yang dulu pernah berenang kesenangan dalam hatinya dahulu.
Kalimat diatas adalah ungkapan teman saya yang saat ini berada bersama saya di salah satu cafe di daerah manado. dengan berbekal segelas kopi hitam dia beranikan diri berkata-kata walaupun saya tahu dalam lubuk hatinya merasa malu mengungkapkannya.
Saya berkata demikian bukanlah tanpa alasan terlebih karena saya sangat mengenal dengan baik teman saya yang satu ini sebab kita telah sekian lama berbagi suka duka dalam kehidupan, ketika dia bercerita saya mendengarnya dengan penuh senyuman saya juga berbekal dengan segelas kopi susu dengan sebatang rokok yang telah terbakar.
Dalam pikiran saya ketika mendengarkan ceritanya sepontan berkata seharusnya kau bisa menangkisnya dengan logika bahwa kau tak mestilah terjebak dengan kata-kata dalam pesan WhatsApp mantanmu tetapi hatiku berkata mungkin ini yang namanya benih cinta yang masih belum di hapus secara bersih dalam hatinya.
Sebagai seorang teman saya menawarkan keluhannya dengan kata-kata bahwa kau tak salah dalam hal merasa bersalah kau juga tak perlulah menghukum dirimu karena tegang dalam hal ini. saya juga tak berpengalaman dalam hal percintaan namun sebagai lelaki yang lebih mengedepankan logika ataupun bisa mensenergikan hati dengan logikamu.
Kembali saya menambahkan dengan saran kepada teman saya semestinya kau lihat dulu arah pesan Watshapnya dahulu jangan sampai dia hanya ingin menyambung tali silaturahmi. Sontak teman saya berkata Ahk silaturahmi apalagi? semuanya telah selesai. saya melanjutkan dengan berkata kenapa kau balas pesannya? sontak dia kaku bermuka malu.
Dengarkan titahku ini bro. Jikalau dia menginginkan kembali merekatkan cinta denganmu maka tanyalah hatimu, maukah dia menampung kembali orang yang pernah ngekost dalam hatinya. kalau dariku lebih baik kau terima saja terlebihnya kau masih jomblo. Just kidding bro. Hehe
Kalaupun kau tak mau ada apapun yang spesial dalam cerita kalian berdua dan kau membenci dirimu sebab tegang dek-dekan. maka tak perlu kau gubris lebih hal ini. Diamilah pesan WhatsAppnya dan janganlah hinakan dirimu. mungkin dirimu butuh waktu.
Keadaan hening sejenak diapun diam bermata kosong, akupun kembali meneguk kopiku. sontak dia berkata makasi banyak bro atas saranya. ayo minum kopi aja. hehe
Pengelaman yang kita perlu pelajari adalah jika kita mengalami dinamika cinta serupa tak perlulah menghukumi diri kita sebab semuanya terbilang normal yang harus kita lakukan adalah menenangkan diri dan memikirkan solusi dengan bertanya pada hati.
Salam kopi hitam
Penulis: Awin Buton
Kalimat diatas adalah ungkapan teman saya yang saat ini berada bersama saya di salah satu cafe di daerah manado. dengan berbekal segelas kopi hitam dia beranikan diri berkata-kata walaupun saya tahu dalam lubuk hatinya merasa malu mengungkapkannya.
Saya berkata demikian bukanlah tanpa alasan terlebih karena saya sangat mengenal dengan baik teman saya yang satu ini sebab kita telah sekian lama berbagi suka duka dalam kehidupan, ketika dia bercerita saya mendengarnya dengan penuh senyuman saya juga berbekal dengan segelas kopi susu dengan sebatang rokok yang telah terbakar.
Dalam pikiran saya ketika mendengarkan ceritanya sepontan berkata seharusnya kau bisa menangkisnya dengan logika bahwa kau tak mestilah terjebak dengan kata-kata dalam pesan WhatsApp mantanmu tetapi hatiku berkata mungkin ini yang namanya benih cinta yang masih belum di hapus secara bersih dalam hatinya.
Sebagai seorang teman saya menawarkan keluhannya dengan kata-kata bahwa kau tak salah dalam hal merasa bersalah kau juga tak perlulah menghukum dirimu karena tegang dalam hal ini. saya juga tak berpengalaman dalam hal percintaan namun sebagai lelaki yang lebih mengedepankan logika ataupun bisa mensenergikan hati dengan logikamu.
Kembali saya menambahkan dengan saran kepada teman saya semestinya kau lihat dulu arah pesan Watshapnya dahulu jangan sampai dia hanya ingin menyambung tali silaturahmi. Sontak teman saya berkata Ahk silaturahmi apalagi? semuanya telah selesai. saya melanjutkan dengan berkata kenapa kau balas pesannya? sontak dia kaku bermuka malu.
Dengarkan titahku ini bro. Jikalau dia menginginkan kembali merekatkan cinta denganmu maka tanyalah hatimu, maukah dia menampung kembali orang yang pernah ngekost dalam hatinya. kalau dariku lebih baik kau terima saja terlebihnya kau masih jomblo. Just kidding bro. Hehe
Kalaupun kau tak mau ada apapun yang spesial dalam cerita kalian berdua dan kau membenci dirimu sebab tegang dek-dekan. maka tak perlu kau gubris lebih hal ini. Diamilah pesan WhatsAppnya dan janganlah hinakan dirimu. mungkin dirimu butuh waktu.
Keadaan hening sejenak diapun diam bermata kosong, akupun kembali meneguk kopiku. sontak dia berkata makasi banyak bro atas saranya. ayo minum kopi aja. hehe
Pengelaman yang kita perlu pelajari adalah jika kita mengalami dinamika cinta serupa tak perlulah menghukumi diri kita sebab semuanya terbilang normal yang harus kita lakukan adalah menenangkan diri dan memikirkan solusi dengan bertanya pada hati.
Salam kopi hitam
Penulis: Awin Buton
Posting Komentar untuk "Curahan Hati Pemilik Kopi Hitam"