Kenapa Nggak Putus Saja ? Kalau Cintanya Hambar
Setiap yang memiliki hubungan atau dengan kata lain berpacaran tentulah menyadari resiko dari pacaran, salah satu resiko yang monoton dalam sebuah kisah perrcintaan adalah berpisah 'putus'.
Mutusin atau Diputusin ?. Mungkin saat ini kamu sedang menjalin hubungan cinta, berpacaran, atau apapun istilahnya. Namun seiring waktu berjalan, ternyata kamu merasakan hubungan antara kamu dan dia terasa hambar tanpa rasa, kalaupun harus ketemuan melakukannya dengan malas malasan, penuh keterpaksaan. Kenapa nggak putus saja ?. Mungkin begitu pendapat kamu.
Namun ada sebagian orang yang cukup sulit untuk mengambil keputusan "mutusin pacarnya", merasa serba salah, dilanjutin sudah nggak nyaman lagi, tapi mau bilang putus sulit untuk mengucapkannya hingga berpura-pura nyaman dan bahagia di depan pasangannya padahal hatinya bergumam merontak kebingungan, kesimpulannya menjalini suatu hubungan dengan harapan memetik bahagia bersama tak pernah tercapai karena menyembunyikan dan takut mencari impian di tempat lain.
Lihat juga :
Kecocokan Sebuah Hubungan Sama Dengan Ke-tidak-cocok-kan Itu Sendiri
Pacaran Banyak ! Baguslah
Maka pahami bro, sis yang nikah saja bisa cerai, apalagi yang pacaran!. Jika kamu termasuk salah seorang yang merasa sulit untuk memutuskan hubungan, coba renungkan lagi niat awal menjalin hubungan dengan pacar kamu. Jika selama ini kebebasan kamu merasa terkungkung, karena si dia terlalu posesif atau tak sejalan dalam pemikiran lagi, kenapa harus memaksakan diri?, klau memang tidak bisa bertahan lagi.
Berani saja bro and sis, jika kamu saat ini punya anggapan bahwa yang mutusin itu seolah - olah tidak punya perasaan, kejam, raja tega, buang persepsi itu jauh - jauh. Kamu berhak bahagia , dan punya hak menentukan pilihan hidup.
Namun di saran jangan selingkuh dulu, sebab supaya mutusinnya tidak berkesan mempermainkan pasangannya karena itu lebih kasar, walaupun bukan dosa besar tapi kamu telah menyemai bibit permusuhan dengan dia dan membangun stigma buruk para dirimu. Kalau udah paham kaya gitu. Monggo Mutusin daripada menunggu diputusin dalam ketidakcocokan yang berkepanjangan.
Selamat mencoba.
Penulis: Awin Buton
Mutusin atau Diputusin ?. Mungkin saat ini kamu sedang menjalin hubungan cinta, berpacaran, atau apapun istilahnya. Namun seiring waktu berjalan, ternyata kamu merasakan hubungan antara kamu dan dia terasa hambar tanpa rasa, kalaupun harus ketemuan melakukannya dengan malas malasan, penuh keterpaksaan. Kenapa nggak putus saja ?. Mungkin begitu pendapat kamu.
Namun ada sebagian orang yang cukup sulit untuk mengambil keputusan "mutusin pacarnya", merasa serba salah, dilanjutin sudah nggak nyaman lagi, tapi mau bilang putus sulit untuk mengucapkannya hingga berpura-pura nyaman dan bahagia di depan pasangannya padahal hatinya bergumam merontak kebingungan, kesimpulannya menjalini suatu hubungan dengan harapan memetik bahagia bersama tak pernah tercapai karena menyembunyikan dan takut mencari impian di tempat lain.
Lihat juga :
Kecocokan Sebuah Hubungan Sama Dengan Ke-tidak-cocok-kan Itu Sendiri
Pacaran Banyak ! Baguslah
Maka pahami bro, sis yang nikah saja bisa cerai, apalagi yang pacaran!. Jika kamu termasuk salah seorang yang merasa sulit untuk memutuskan hubungan, coba renungkan lagi niat awal menjalin hubungan dengan pacar kamu. Jika selama ini kebebasan kamu merasa terkungkung, karena si dia terlalu posesif atau tak sejalan dalam pemikiran lagi, kenapa harus memaksakan diri?, klau memang tidak bisa bertahan lagi.
Berani saja bro and sis, jika kamu saat ini punya anggapan bahwa yang mutusin itu seolah - olah tidak punya perasaan, kejam, raja tega, buang persepsi itu jauh - jauh. Kamu berhak bahagia , dan punya hak menentukan pilihan hidup.
Namun di saran jangan selingkuh dulu, sebab supaya mutusinnya tidak berkesan mempermainkan pasangannya karena itu lebih kasar, walaupun bukan dosa besar tapi kamu telah menyemai bibit permusuhan dengan dia dan membangun stigma buruk para dirimu. Kalau udah paham kaya gitu. Monggo Mutusin daripada menunggu diputusin dalam ketidakcocokan yang berkepanjangan.
Selamat mencoba.
Penulis: Awin Buton
Posting Komentar untuk "Kenapa Nggak Putus Saja ? Kalau Cintanya Hambar"