Hastag #2019 Ganti Status Kawin vs #2019 Ganti Presiden
Saat ini ketika kita melakukan aktivitas berselancar dalam dunia maya, kita akan menemukan gambar dengan tulisan #2019GantiPresiden yang banyak di share pada beberapa aplikasi media sosial dan menjadi tranding topik dalam beberapa minggu yang lalu.
Tulisan #2019GantiPresiden yang di pelopori beberapa orang yang bermaksud untuk mengganti sosok Presiden indonesia pada pesta demokrasi di tahun 2019 mendatang, tulisna ini dengan berbagai cara di kampanyekan dengan berbagai kegiatan misalnya berkumpul dengan memakai kaos di Monumen Nasional 'Monas' hingga menciptakan lagu.
Hal inipun mendapat banyak respon dari berbagai kalangan dalam negeri, tanpa kita sadari kitapun termakan sebuah permainan media sehingga kita harus berada pada situasi memilih mendukung atau menolak dan seakan-akan pemilihan di adakan besok pagi dan semua orang harus membahas dan menentukan pilihan.
Dan pada detik ini, saya teringat argumentasi yang dilontarkan oleh seorang pengamat politik (Rocky Gerung) yang mengatakan kaos yang bertulisan #2019Ganti Presiden itu fiksi, seharusnya tak arogan terhadap fiksi jatuh-jatuhnya fiksi juga. Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di salah satu saluran TV Nasional.
Maka jika kita mencoba untuk menarik argumen diatas dan menyederhanakan dalam kebutuhuan dalam hidup kita yang begitu banyak, maka kesimpulan yang muncul adalah kitapun jangan terlalu arogan dalam membahas tulisan #2019 Ganti Presiden hingga kita lupa dengan apa yang menjadi preoritas kita, atas alasan ini maka timbul jargon atau guyonan baru yang diutarakan dalam vorum diskusi beberapa hari lalu pada sebuah vorum diskusi santai saya, yaitu 2019 Ganti Status Kawin.
#2019 Ganti Status Kawin yang di gaungkan di tengah senyum semeringa teman-teman diskusi, di maksudkan untuk mengganti status Lajang menjadi status Menikah pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) bukan hanya untuk kita yang lagi berdiskusi namun bisa juga untuk teman-teman pembaca. Hehe
Hal ini mungkin terkesan lucu namun jika ditelaah cukuplah penting untuk dipreoritas dan saat ini rata-rata usia teman diskusi saya sebagian besar berusia 23-30 yang dalam dunia medis adalah usia yang pas/matang untuk menikah dan adapun yang sudah berada pada usia panik.
Maka jika teman-teman pembaca setuju dengan Jargon #2019 Ganti Status Kawin ini mari bersama kita share perbanyak hingga ke pelosok negeri. Hehe
Tulisan #2019GantiPresiden yang di pelopori beberapa orang yang bermaksud untuk mengganti sosok Presiden indonesia pada pesta demokrasi di tahun 2019 mendatang, tulisna ini dengan berbagai cara di kampanyekan dengan berbagai kegiatan misalnya berkumpul dengan memakai kaos di Monumen Nasional 'Monas' hingga menciptakan lagu.
Hal inipun mendapat banyak respon dari berbagai kalangan dalam negeri, tanpa kita sadari kitapun termakan sebuah permainan media sehingga kita harus berada pada situasi memilih mendukung atau menolak dan seakan-akan pemilihan di adakan besok pagi dan semua orang harus membahas dan menentukan pilihan.
Dan pada detik ini, saya teringat argumentasi yang dilontarkan oleh seorang pengamat politik (Rocky Gerung) yang mengatakan kaos yang bertulisan #2019Ganti Presiden itu fiksi, seharusnya tak arogan terhadap fiksi jatuh-jatuhnya fiksi juga. Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di salah satu saluran TV Nasional.
Maka jika kita mencoba untuk menarik argumen diatas dan menyederhanakan dalam kebutuhuan dalam hidup kita yang begitu banyak, maka kesimpulan yang muncul adalah kitapun jangan terlalu arogan dalam membahas tulisan #2019 Ganti Presiden hingga kita lupa dengan apa yang menjadi preoritas kita, atas alasan ini maka timbul jargon atau guyonan baru yang diutarakan dalam vorum diskusi beberapa hari lalu pada sebuah vorum diskusi santai saya, yaitu 2019 Ganti Status Kawin.
#2019 Ganti Status Kawin yang di gaungkan di tengah senyum semeringa teman-teman diskusi, di maksudkan untuk mengganti status Lajang menjadi status Menikah pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) bukan hanya untuk kita yang lagi berdiskusi namun bisa juga untuk teman-teman pembaca. Hehe
Hal ini mungkin terkesan lucu namun jika ditelaah cukuplah penting untuk dipreoritas dan saat ini rata-rata usia teman diskusi saya sebagian besar berusia 23-30 yang dalam dunia medis adalah usia yang pas/matang untuk menikah dan adapun yang sudah berada pada usia panik.
Maka jika teman-teman pembaca setuju dengan Jargon #2019 Ganti Status Kawin ini mari bersama kita share perbanyak hingga ke pelosok negeri. Hehe
Sebagai pengetahuan pembaca, tulisan ini bukan untuk mendukung #2019 Ganti Presiden namun kita harus mencoba membangun sebuah pradigma baru bahwa dalam pembahasan mengenai isu politik negara, tak haruslah membuat kita melupakan preoritas kita.
Peristiwa mendiskusikan sesuatu yang berlebihan demikian banyak terjadi pada masyarakat di kabupaten dan provinsi berkembang, seperti yang kita lihat di tahun-tahun demokrasi belakangan ini, misalnya semua aktivitas kerja seakan-akan mati karena pembahasan pada saat moment politik
Dan #2019 Ganti Status Kawin bukanlah sebuah hal dianggap sebagai paksaan karena hakikatnya semua punya hak dalam menentukan sesuatu dalam hidupnya. Sebaliknya ketika ada yang mau mengganti statusnya dipersilahkan. Hehe
Manado 7 Juli 2018
Penulis: Awin Buton
Peristiwa mendiskusikan sesuatu yang berlebihan demikian banyak terjadi pada masyarakat di kabupaten dan provinsi berkembang, seperti yang kita lihat di tahun-tahun demokrasi belakangan ini, misalnya semua aktivitas kerja seakan-akan mati karena pembahasan pada saat moment politik
Dan #2019 Ganti Status Kawin bukanlah sebuah hal dianggap sebagai paksaan karena hakikatnya semua punya hak dalam menentukan sesuatu dalam hidupnya. Sebaliknya ketika ada yang mau mengganti statusnya dipersilahkan. Hehe
Manado 7 Juli 2018
Penulis: Awin Buton
Posting Komentar untuk "Hastag #2019 Ganti Status Kawin vs #2019 Ganti Presiden"