Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ibu Hamil Si Penjual Sukun Goreng

Seperti biasanya saya sering menghabiskan separuh malam di kedai kopi sambil menikmati aroma kopi hitam yang menari di gelap hawa udara dingin, tepatnya malam itu di penghujung akhir tahun (22.50 WITA, 31 Desember 2017).

“Amu goreng, amu goreng, amu goreng” si ibu mulai menjelajahi ruang-ruang kedai kopi yang cukup sesak dengan keributan menjelang malam pergantian tahun. Sebutan amu merupakan nama lokal buah sukun di kota Manado.

Berjalan sambil ditemani bakul jualannya saat menghampiri setiap pelanggan untuk menawarkan jualanya itu. Sangat mengagetkan ketika si ibu mendekati meja yang masih terdapat kopi hitam pesanan saya. Ternyata si ibu sedang hamil, wah luar biasa semangat ibu ini untuk mencari nafkah ucap dalam hati saya.

“Bu, amu gorengnya berapa ?” Saya langsung menanyakan harga sebelum ibu itu melangkah jauh.

“ Satu buah 2***” jawab yang lumayan terdengar jelas di tengah-tengah keributan pegunjung yang lain.

“ Saya beli 1**** ya ?”

Tanpa menjawab, si ibu mulai mengambil kantong plastik di dalam bakulnya itu dan mulai memasukan jumlah sukun goreng pesanan saya.

“Bu, boleh ngga bonus 1 amu goreng ? kan uda malam” Candaan saya sambil membuka dompet untuk membayar.

Tanpa menjawab dengan kata-kata, si ibu hanya menyampaikan senyum yang menandakan tidak boleh haha.

“ Makasih banyak ya bu” saya mengambil sukun goreng yang telah terisi dalam kantong plastik.

Sukun gorengnya enak karena dilapisi dengan cairan gula, kebetulan saat itu sebelum si ibu datang, saya memang sedang merasa lapar. Sukun goreng merupakan makanan yang sangat jarang saya makan selama berada jauh dari desa seperti saat ini. Oleh karena itu, perut semakin terasa lapar begitu mendengar si ibu hamil bernyanyi tanpa musik dengan judul amu goreng. Makanan ini bukan hanya enak tapi mengingatkan suasana desa, itulah rasa selain kenyang saat makan sukun goreng, di desa makanan ini sangat mudah untuk dijumpai.

Terus terang ibu hamil itu membuat saya kagum akan semangatnya, masih berjualan dimalam selarut itu dengan dua beban yang dibawa olehnya bakul jualan dan perut yang nampak dengan berat janin di dalamnya, luar biasa !

Seandainya banyak orang yang memiliki semangat seperti ibu ini, maka dengan sendirinya tingkat pengangguran akan berkurang dan tingkat kesejahteraan akan meningkat. Sejahtera bagi saya yaitu suatu keadaan dimana segala kebutuhan primer manusia telah terpenuhi dengan baik.

Semoga ibu hamil penjual sukun goreng ini mampu menjadi inspirasi buat banyak orang, mampu memberikan hawa postif pada setiap orang-orang yang melihat dan yang pastinya sangat menginspirasi diri saya pribadi dengan semangat yang luar biasa dalam menjemput rejeki yang telah disediakn oleh Sang Pencipta.

lihat juga : Uang Kertas Buat Pengamen

Posting Komentar untuk "Ibu Hamil Si Penjual Sukun Goreng"