Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Curahan Hati Cinta Terkapar

Oleh : Awin Buton

Tanganku gemetar ketika mulai menulis pesan ini untuk engkau, hatiku memaksaku tetap menulis. Banyak yang terasa. Tetapi setelah kucoba berpikir pesan untuk engkau, hilang akalku. Aku tidak tahu darimana harus kumulai.

Agaknya lahir penilaian buruk ketika saya mengirim pesan dalam bentuk tulisan yang bagi sebagian banyak orang menilai akan hal ini, bahkan mungkin ada yang berkata bukan begini caranya mengungkapkan suatu padamu. Tapi jujur saya tak punya keinginan lebih hanya mengekspresikannya saja lewat tulisan.

Tulisan ini hanya semata mengaduhkan rasa kerinduan belaianmu yang begitu membuat jiwa ini merana sehingga kehilangan pegangan hidup dan sangat membutuhkan peranmu saat ini. sayapun tak tahu untuk menjelaskan sebab kenapa rasa yang aneh ini hadir.

Sebuah keyakinan yang kupegang hingga saat ini dan demi nyawaku yang berada dalam genggamanmu, Engkau mampu mengerti maksud ku ini. Lewat sifat-Mu Sang Maha mengetahui lagi Maha Memiliki. Aku yakin entah dalam bentuk apa pesanku engkau mampu melihat kejujuran dan kesungguhan yang terkandung.

Dalam kebesaran-Mu kuyakini pula tak akan mengecewakan hati sang penanti rentan ini. Inilah ratapan lewat kejujuran, rasa ini tulus dan berharap engkaupun sebaliknya.

Manado, 2 Desember 2017

Lihat juga tulisan Awin Buton:

Mengembalikan Kata Optimisme yang Ditanamkan

Ahlan Wasahlan ya Ramadhan

Door to Door Sebagai Bentuk Solusi

Puisi : Hidup Sebelum Kembali

Kemajemukan itu Kekayaan

Posting Komentar untuk "Curahan Hati Cinta Terkapar"