Ciri-Ciri, Klasifikasi, Metagenesis dan Peranan Lumut (Bryophyta)
Saat kita berada di daerah pegunungan yang lembab atau pada sungai maka kalian pasti akan melihat tumbuhan yang berwarna hijaun dan hidup menempel pada bebatuan, tumbuhan tersebut adalah Lumut (Bryophyta).
6 Ciri-Ciri Lumut
Bryophyta berasal dari bahasa yunani yaitu bryum yang berarti lumut dan phyta yang berarti tumbuhan. Ciri-Ciri lumut antara lain :
1. Berhabitat di daerah yang lembab.
2. Tumbuhan lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke cormophyta sebab tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati.
3. Akar tumbuhan lumut berupa rhizoid selain itu lumut belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan floem sehingga untuk mengangkut zat hara dan hasil fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada.
4. Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau sehingga cara hidupnya bersifat fotoautotrof.
5. Tumbuhan lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
6. Dalam siklus hidup lumut atau metagenesis tumbuhan lumut akan didapati fase gametofit yaitu tumbuhan lumut sendiri yang lebih dominan dari fase sporofit yaitu sporogonium.
Klasifikasi Lumut (Bryophyta)
Klasifikasi tumbuhan lumut dibagi dalam beberapa klas yaitu :
a. lumut daun (Musci)
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut merupakan jenis lumut yang sering dijumpai seingga paling mudah untuk mengenalnya. Contoh lumut daun antara lain Polytrichum juniperinum, Furaria sp, Pogonatum cirratum dan Sphagnum sp.
b. lumut hati (Hepaticae)
Lumut hati dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemae. Contoh lumut hati yaitu Marchantia polymorpha.
c. lumut Tanduk (Anthocerotaceae)
Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contoh lumut tanduk yaitu Anthoceros leavis.
Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut
Pada tumbuhan lumut, proses reproduksinya baik secara seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang disebut metagenesis. Dalam metagenesis itu sendiri terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n).
Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema dan tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum.
Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot yang kemudian segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Selanjutnya spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi protonema dan siklus kembali seperti semula.
Peranan Tumbuhan Lumut Dalam Kehidupan
3 Peranan tumbuhan lumut dalam kehidupan antara lain :
1. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
2. Lumut dapat menyerap air yang berlebih sehingga juga dapat mencegah terjadinya banjir.
3. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil.
6 Ciri-Ciri Lumut
Bryophyta berasal dari bahasa yunani yaitu bryum yang berarti lumut dan phyta yang berarti tumbuhan. Ciri-Ciri lumut antara lain :
1. Berhabitat di daerah yang lembab.
2. Tumbuhan lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke cormophyta sebab tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati.
3. Akar tumbuhan lumut berupa rhizoid selain itu lumut belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan floem sehingga untuk mengangkut zat hara dan hasil fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada.
4. Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau sehingga cara hidupnya bersifat fotoautotrof.
5. Tumbuhan lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
6. Dalam siklus hidup lumut atau metagenesis tumbuhan lumut akan didapati fase gametofit yaitu tumbuhan lumut sendiri yang lebih dominan dari fase sporofit yaitu sporogonium.
Klasifikasi Lumut (Bryophyta)
Klasifikasi tumbuhan lumut dibagi dalam beberapa klas yaitu :
a. lumut daun (Musci)
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut merupakan jenis lumut yang sering dijumpai seingga paling mudah untuk mengenalnya. Contoh lumut daun antara lain Polytrichum juniperinum, Furaria sp, Pogonatum cirratum dan Sphagnum sp.
b. lumut hati (Hepaticae)
Lumut hati dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemae. Contoh lumut hati yaitu Marchantia polymorpha.
c. lumut Tanduk (Anthocerotaceae)
Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contoh lumut tanduk yaitu Anthoceros leavis.
Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut
Pada tumbuhan lumut, proses reproduksinya baik secara seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang disebut metagenesis. Dalam metagenesis itu sendiri terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n).
Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema dan tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum.
Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot yang kemudian segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Selanjutnya spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi protonema dan siklus kembali seperti semula.
Peranan Tumbuhan Lumut Dalam Kehidupan
3 Peranan tumbuhan lumut dalam kehidupan antara lain :
1. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
2. Lumut dapat menyerap air yang berlebih sehingga juga dapat mencegah terjadinya banjir.
3. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil.
Posting Komentar untuk "Ciri-Ciri, Klasifikasi, Metagenesis dan Peranan Lumut (Bryophyta)"