17 Cirir-Ciri, Struktur dan Bentuk Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Paku Ekor Kuda (Spenopsida) disebut paku ekor kuda (horsetail) karena memiliki percabangan yang berbentuk ular sehingga menyerupai ekor kuda. Kebanyakan paku Spenopsida hidup ditempat berpasir. Sporofit paku ekor kuda memiliki daun kecil berbentuk sisik, agak transparan, dan tersusun melingkar pada batang. Batang tampak keras karena dinding selnya tersusun atas silika. Pada beberapa ujung batang terdapat spongarium untuk menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan memiliki ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda. Oleh karena itu paku ekor kuda termasuk kedalam paku peralihan.
Paku ekor kuda memiliki akar sejati berupa rizoma, gametofit mengandung klorofil sehingga dapat berfotosistesis. Gametofit berasal dari perkembangan spora. Gametofit menghasilkan anteridium dan arkegorium. Contoh Sphenopsida antara lain Equisetum ramosissimum, Equisetum arvense dan Calamites (sudah punah).
Tumbuhan jenis spenopsida terdiri dari rizom dalam tanah yang tumbuh menahun yang membentuk percabangan diatas tanah. Pada beberapa spesies batang-batangan tumbuh bertahun-tahun, pda yang lainnya pertumbuhan hanya terbatas pada satu musim, dimulai pada musim semi.
Struktur dan bentuk dari Sphenopsida adalah sebagai berikut:
1) Memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda.
2) Tumbuh di tempat berpasir.
3) Sporoitnya berdaun kecil atau berbentuk sisik warnanya transparan dan tersusun melingkar pada batang.
4) Batang berongga dan beruas-ruas
5) Menghasilkan spora demean bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenusnya berbeda.
6) Gametofitnya berukuran kecil dan mengandung klorofil.
7) Berasal dari genus Equisetum.
8) Pada saat zaman purba, tinggi sphenopsida tingginya mencapai 15 m.
9) Namun ada beberapa diantara Shenopsida yang masih bisa hidup sampai sekarang.
10) Bentuk bersemak yang simetris menggambarkan nama umum untuk ekor kuda.
11) Fotosintesis dilakukan oleh batang dan cabang-cabangnya, karena pada daunnya sangat kecil dan pada spesiessnya daun tidak mengandung klorofil.
12) Trobolus terdapat pada batang dan cabang-cabangnyA.
13) Jaringan korteks yang luas mengandung saluran udara yang memanjang dari buku-buku.
14) Lapisan kambium tidak ada
15) Jaringan pembuluh tereduksi menjadi lingkar berkas pembuluh yang sangat kecil.
16) Tiap berkas terdiri dari sekelompok swl floem ayak dan dua sel xilem yang kecil mengapit floem pada kedua sisinya
17) Serat-serat sklerenkima terletak pada korteks bagian luar, berperan menegakan batang. Serat-serat dan sel epidermisnya mengandung banyak silikat.
Gametofit paku ekor kuda berukuran kecil (hanya beberapa milimeter) dan mengandung klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit ada yang menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium), ada pula yang menghasilkan alat kelamin betina (arkegonium). Gametofit jantan tumbuh dan spora jantan, sedangkan gametofit betina tumbuh dari spora betina. Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus, dengan ukuran yang besar dan tingginya mencapai 15 m. Sphenopsida merupakan pembentuk endapan batubara.
Sumber :
http://sucianadila.blogspot.co.id/2016/03/sphenopsida-paku-ekor-kuda-dan.html
Paku ekor kuda memiliki akar sejati berupa rizoma, gametofit mengandung klorofil sehingga dapat berfotosistesis. Gametofit berasal dari perkembangan spora. Gametofit menghasilkan anteridium dan arkegorium. Contoh Sphenopsida antara lain Equisetum ramosissimum, Equisetum arvense dan Calamites (sudah punah).
Tumbuhan jenis spenopsida terdiri dari rizom dalam tanah yang tumbuh menahun yang membentuk percabangan diatas tanah. Pada beberapa spesies batang-batangan tumbuh bertahun-tahun, pda yang lainnya pertumbuhan hanya terbatas pada satu musim, dimulai pada musim semi.
Struktur dan bentuk dari Sphenopsida adalah sebagai berikut:
1) Memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda.
2) Tumbuh di tempat berpasir.
3) Sporoitnya berdaun kecil atau berbentuk sisik warnanya transparan dan tersusun melingkar pada batang.
4) Batang berongga dan beruas-ruas
5) Menghasilkan spora demean bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenusnya berbeda.
6) Gametofitnya berukuran kecil dan mengandung klorofil.
7) Berasal dari genus Equisetum.
8) Pada saat zaman purba, tinggi sphenopsida tingginya mencapai 15 m.
9) Namun ada beberapa diantara Shenopsida yang masih bisa hidup sampai sekarang.
10) Bentuk bersemak yang simetris menggambarkan nama umum untuk ekor kuda.
11) Fotosintesis dilakukan oleh batang dan cabang-cabangnya, karena pada daunnya sangat kecil dan pada spesiessnya daun tidak mengandung klorofil.
12) Trobolus terdapat pada batang dan cabang-cabangnyA.
13) Jaringan korteks yang luas mengandung saluran udara yang memanjang dari buku-buku.
14) Lapisan kambium tidak ada
15) Jaringan pembuluh tereduksi menjadi lingkar berkas pembuluh yang sangat kecil.
16) Tiap berkas terdiri dari sekelompok swl floem ayak dan dua sel xilem yang kecil mengapit floem pada kedua sisinya
17) Serat-serat sklerenkima terletak pada korteks bagian luar, berperan menegakan batang. Serat-serat dan sel epidermisnya mengandung banyak silikat.
Gametofit paku ekor kuda berukuran kecil (hanya beberapa milimeter) dan mengandung klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit ada yang menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium), ada pula yang menghasilkan alat kelamin betina (arkegonium). Gametofit jantan tumbuh dan spora jantan, sedangkan gametofit betina tumbuh dari spora betina. Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus, dengan ukuran yang besar dan tingginya mencapai 15 m. Sphenopsida merupakan pembentuk endapan batubara.
Sumber :
http://sucianadila.blogspot.co.id/2016/03/sphenopsida-paku-ekor-kuda-dan.html
Posting Komentar untuk "17 Cirir-Ciri, Struktur dan Bentuk Paku Ekor Kuda (Sphenopsida) "