Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Ujung Senja Ronggeng Gala

Oleh : Usman Bakrin Umasugi (Ubu) 

Di ujung senja sejarah, adat dan budaya kita berlalu
Meretas buram nasib anak cucu yang rindu akan bunyi suling ronggeng gala. Hai Sua dirimu terpaku kaku senandung mu tak lagi mampu iringi setiap angin yg menyapu debu.

Telah lahir generasi yang tak malu melihat rintihan tangisan Negeri Sula
Generasi ini sengaja menghilangkan sejarah, adat dan budaya sebagai warisan leluhur. Entah dimana generasi yang menaklukkan pedih menjadi salawaku yang bernafas seperti kapita menjaga malam bersama tamaknya keiklasan manatol yang bersatu dalam jiwa bersama kesetiaan Hai Kau Gahu. Generasi yang tak tau malu ini kemudian tertidur dengan semboyan na biar su.

Kembali ke 2003 saat pemakaran Kabupaten Sula disambut eforia dan tangisan anak negeri yang tak tertahan. Lagu Loela Drakel berjudul Hai Kau Gatel dengan video peresmian Sula sebagai kabupaten, hanya nostalgia tak berarti. Entah apa dan siapa yg menodai buku putih dengan politik omong kosong pudarkan makna sejarah, adat dan budaya pia basanohi.

Ini bukan makian bukan juga hujatan, ini sebagai renungan bahwa sudah saatnya kita generasi muda merapatkan barisan. Berdiri tegak patahkan politik busuk dan jijih. Janjikan jabatan sebagi pondasi utama membangun istana Generasi muda marilah kita ciptakan sejarah putih yg bermakna.

Lihat juga Usman Bakrin Umasugi : Akhiri Permusuhan di Debu Perbatasan

Posting Komentar untuk "Di Ujung Senja Ronggeng Gala"