Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat Kasabel Pampu Untuk Sahabat


Oleh : Usman Bakrin Umasugi (Ubu) 

Di Warung Kopi Sahabat, Jalan. DR Sutomo, Manado. Ku tulis cerita persahabatan kita dengan jemari yang melawan kedinginan malam.

Sahabat inilah ringkasan perasaan dan konsep yang pernah kau ceritakan padaku di Sarang kopi Manado Secara langsung atau melalui pesan facebook. Maaf, aku hanya bisa menjawab melalui syair sederhana. Di atas tanah Sam Ratulangi tempat kita berpijak, inilah kita dan teruslah bergerak, berhentilah mengelu sahabat.

Pada setapak kehidupan di Kota Manado ketika kau bersedih, Sedikit cerita lirih hati yang beku pada dimensi kehidupan di hari yang terlalu dingin Ketika kesepian menjawab malam yg tak berangin, semilir hidup dan sebuah kalimat yg mungkin pada harapan ketika jiwa harus tetap berdiri Membelai hidup yang tak memerlukan dan menghiraukan arti persahabatan, hadapi hidup ini apa adanya dan hidupi hidup dengan penuh keikhlasan, hilangkan kejenuhan hidupmu sahabat dan berjuanglah sekuat tenaga untuk mencapai apa yg kita pernah diskusikan bersama lalu buanglah rasa cemas, bersyukurlah seluas langit dan bumi, tinggalkan kekosongan harimu dalam rencana esok pada kehidupan di hari yang lain dan tanyakan pada dirimu akan arti sebuah persahabatan. Peliharalah, peliharalah senyum mu agar tak menjadi palsu, Menikmati kesedihan dan menjadi tangguh

Menakhlukkan pedih menjadi salawaku, Bernafas seperti kapita, menjadi singa dalam kejayaan Emalamo Menjaga malam bersama tamaknya keiklasan manatol, bersatu dalam jiwa bersama kesetiaan Tri Sula ( Hai Kau Gatel). Sahabat, Siapkah kita jika nanti hari menjadi sepi dan kesempatan kedua tak lagi kita miliki, selalu menjaga persahabatan kita dalam cinta agar kesepian tak membunuh waktu dalam harapan, karena lahir adalah untuk melihat kenyataan dalam hidup.

Pada lautan kegagalan kita belajar, Pada saat susah dan kelaparan di Negeri ini mendidik kita tuk tak gentar, bertahan menjadi akar, bersemi pada keteguhan yang mekar. Berdiri dan optimislah bahwa kita akan menjadi orang yg sukses di masa yg akan datang. Ini bukan cerita asal usul orang Sula atau cinta buta fat fina koa. Inilah hidup sebagaimananya hidup yg harus kita tempuh dengan kosekuensi ujung hati yang tak lagi mau bicara. Hanya satu kata SUKSES.

Manado, 12 November 2016

Posting Komentar untuk "Surat Kasabel Pampu Untuk Sahabat"