Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alam MEDSOS

Oleh: Rifaldi Rahalus

Facebook, twiter dan bentuk media sosial (MEDSOS) yang begitu beragam di era digital seperti sekarang ini, terus menjamur. Medsos oleh manusia di abad ke-21 ini diasumsikan keberadaannya sebagai media interaksi dan komunikasi antara satu sama lain. Dari jarak yang sangat jauh atau paling dekat sekalipun.

Jika dahulu kita hanya mengenal dua alam: alam ghoib dan alam nyata, sekarang justeru bertambah, "alam medsos". Alam nyata adalah semua baik yang bernyawa ataupun tidak bernyawa dapat dilihat dan dirasa, tentu bagi mahluk yang memiliki kemampuan mendeteksi sesuat dan dapat pula dirasakan atau dilihat (indera), yang dapat disaksikan dengan mata telanjang kita tanpa ada satu penghalangpun. Kecuali alam ghoib, yang justru berbanding (kontradiktif) dengan alam nyata.

Kita hanya dapat merasakan tetapi tidak dapat melihat (interaksi secara langsung) dengan kehidupan di alam tersebut, yakni alam ghoib. Meskipun dalam cerita, ada orang-orang tertentu yang mampuh menembus ruang kehidupan itu dan beradaptasi layaknya di alam nyata!

Lantas apakah alam medsos?. Pertanyaan yang tidak seharusnya dijawab melalui tulisan ini. Karena anda semua pasti sudah terlampau tahu jawabannya. Seperti diawal tulisan ini telah disebutkan ada dua contoh medsos yang dapat mengantarkan kita (pengguna medsos) masuk ke dalam sebuah ruang bak mimpi hingga berlarut-larut. Tentu sangat banyak dan bermacam-macam bentuk medsos saat ini sebagaimana dapat kita saksikan bersama.

Komunikasi lewat alam tak nyata itu, meskipun dikendalikan oleh kita yang justru berada di alam nyata terkadang bisa luput. Ragam rasa dan ekspresi ikut dalam wujud tawa bahkan bersedih, tak jarang pula ada yang sampai bunuh diri gara-gara medsos. Pun banyak orang yang seakan lebih mencintai dan dicintai oleh medsos, hingga apa yang seharusnya dilakukan terpaksa diabaikan kala sedang ber-inter-aksi dengan lawannya lewat dunia yang disebut maya itu, meskipun ia sadari keberadaannya justru ada dialam yang sesungguhnya ketimbang alam yang sedang dikendalikan olehnya.

Fenomena medsos yang seharusnya menjadi salah satu dari sekian alat komunikasi itu, hingga hari ini tidak saja bermakna positif namun, medsoa juga kerap hadir dengan berbagai peristiwa, gejala bahkan perilaku negatif oleh penggunanya. Banyak orang yang menggunakan medsos, katakanlah facebook atau twiter hanya untuk melanggengkan keperluan bisnisnya semata. Itu jika dilihat dari aspek positifnya dan masih banyak lagi contoh poaitif lain, namun tidak kalah lebih banyak justeru pengaruh negatif dan cenderung merusak pikiran waras para pengguna medsos. Meskipun sebelumnya ia benar-benar waras. Banyak sekali pengguna medsos yang sekedar berhura-hura hingga terkadang harus terjebak dalam ruang yang hampa itu.

Siapapun yang merasa dirinya masih waras, maka baginya sangat rugi jika waktu berjam-jam yang digunakan saat menggunakan medsos tanpa ada hasilnya. Minimal ada informasi terbaru yang bisa diketahui lewad media itu, cukup. Bila perlu sampai mengasilkan ilmu bahkan uang sekalipun. Dari ulasan diatas, anda termasuk dalam kategori positif ataukah negatif ?

Kalaupun anda lebih sering menggunakan medsos hanya karena kebutuhan bergaya (live style), atau karena sebuah tuntutan kehidupan di era budaya pop sekarang ini. Alangkah baiknya jika kita sama-sama memanfaatkan medsos ini sebagai alat informasi dan komunikasi atau tempat bagaiman kita bisa mempelajari sesuatu yang mungkin belum kita ketahui, tentu demi memperkaya ilmu dan pengetahua, terutama bagi kaum terpelajar. Selanjutnya menyebarkan dan memperbanyak jaringan lewat medsos demi kepentingan bisnis/usaha atau kebutuhan lainnya yang bersifat jangka panjang dan menguntungkan bagi diri kita sendiri, tanpa menutup kemungkinan berguna juga bagi orang lain.

Fenomena medsos lainnya, ada yang lebih dari itu bahkan sangat tidak wajar jika dipikirkan secara logika. Terkadang orang yang berkeyakinan sekalipun justeru seakan mengTuhankan medsos. Apakah dinding facebook atau kolom di setiap medsos tak cukup sekedar untuk kita beritahukan agar bisa diketahui oleh orang lain (kontak) tentang ekspresi kita atau sebaik dan seburuk apakah kondisi yang sedang kita rasakan pada saat itu atau kapanpun. Status.

Memanjatkan doa, meminta ampunan dan lain sebagainya seakan menjadikan medsos sebagai alat yang jauh lebih praktis untuk berkomunikasi dengan Tuhan ketimbang harus meluangkan waktu menuju tempat-tempat ibada di luar sana yang berdiri kokoh itu. Medsospun berubah dan memiliki fungsi ganda, menjadi alat komunikasi secara vertikal dan horizontal, komunikasi antara sesama manusia demikian juga manusia dengan Tuhan. Salahkah demikian? Wallahualam..!!!

Manado, 26 November 2016

Posting Komentar untuk "Alam MEDSOS"