Keberadaan HUTAN Sebagai Sumber KEHIDUPAN
Keberadaan hutan sebagai sumber kehidupan ,mungkin slogan ini lebih banyak didengungkan oleh para rimbawan (orang yang berkecimpung di dunia kehutanan). Orang-orang lebih akrab dengan slogan “Air Sumber Kehidupan”. Pada dasarnya semua slogan itu benar dan tidak ada yang salah, hanya saja tiap-tiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda, ada yang melihatnya dari sisi umum dan ada yang melihatnya dari sudut lebih spesifik yaitu hutan itu sendiri. Saya sendiri akan menelusurinya dari sudut pandang kehutanan sebab saya lebih senang mempelajari tentang ilmu kehutanan.
Air tanpa hutan maka air akan cepat habis dalam konteks kebutuhan makhluk hidup, hutan tanpa air maka vegetasi hutan itu sendiri tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Itulah sebuah ekosistem bumi yang saling berhungungan dalam sebuah sistem besar yang bergerak di alam ini. Air tanpa hutan maka siklus air atau siklus hidrologi akan bergerak relatif cepat dan hal itu akan berdampak kurang baik pada sistem kehidupan makhluk hidup pada umumnya. Dampak yang nyata terlihat adalah banjir dan kurangnya kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mahkluk hidup lainnya. Dengan berkurangnya sumber air juga akan berdampak buruk bagi petani, selain kebutuhan air untuk tanaman berkurang, intensitas serangan hama juga akan meningkat. Hama-hama yang berada di hutan akan cenderung mendekati lahan pertanian dalam untuk mencari makan. Hal itulah yang menyebabkan meningkatnya serangan hama karena berkurangnya kebutuhan air.
Lihat juga : Hutan, Jenis Hutan dan Manfaatnya
Hutan itu sendiri memiliki banyak fungsi dalam kehidupan, salah satunya yaitu hutan sebagai pengatur tata air (hutan lindung) sehingga layak dikatakan “Hutan Sumber Kehidupan”. Fungsi hutan sebagai pengatur tata air berhubungan erat dengan faktor ketersediaan air untuk kehidupan. Vegetasi hutan dalam hal ini pohon mengatur tata air melalui akar pohon yang mengatur siklus hidrologi sehingga laju pergerakan air akan berkurang, itulah kenapa sering diadakan kegiatan penghijauan dan reboisasi. Perlu dijelaskan tentang akar pohon menahan laju pergerakan air, menahan disini jangan salah artikan bahwa menahan seperti karakter manusia dalam memegang sesuatu tapi menahan disini adalah akar-akar pohon yang menjalar ke dalam tanah membentuk pori-pori tanah yang sangat banyak, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi lewat siklus hidrologi tadi akan masuk ke pori-pori tanah yang terbentuk oleh akar pohon tadi sehingga dikatakan pohon atau hutan mengatur tata air. Dengan adanya ketersediaan air pada pori-pori tanah tersebut maka kebutuhan makhluk hidup terpenuhi dengan baik, selain itu bencana banjir dan kekeringan juga akan semakin diminimalisir.
Kenapa bahasanya diminimalisir ? karena bencana alam merupakan siklus alami alam itu sendiri. Kita sebagai manusia hanya berusaha meminimalisir dampak-dampak dari bencana alam itu sendiri.
Secara garis besar bencana alam terbagi atas 2 yaitu :
1. Bencana alam secara alami dan
2. Bencana alam karena aktivitas manusia
Contoh :
Hutan terbakar secara alami diakibatkan oleh terjadinya gesekan daun pada tumbuhan bambu saat angin sedangkan hutan terbakar karena aktivitas manusia misalnya pada saat berada di hutan kita membuang puntung rokok tanpa mematikan terlebih dahulu sehingga dapat menyebabkan kebakaran atau pembukaan lahah hutan oleh petani dengan cara pembakaran. Itulah contoh kebakaran hutan secara alami dan diakbitkan oleh aktivitas manusia.
Hutan berhubungan erat dengan siklus hidrologi dalam sistem alam seperti yang telah saya katakan diatas. Siklus hidrologi adalah proses pergerakan air yang terjadi di atmosfer sampai ke permukaan bumi melalui proses evaporasi, transpirasi, respirasi, kondensasi, presepitasi, infiltrasi, perkolasi dan run off (aliran permukaan). Untuk lebih memahami tentang hutan dan siklus air.
Lihat juga : Pengertian Inventarisasi Sumber daya Hutan
Dengan adanya hutan maka pergerakan air akan relatif stabil dalam memenuhi kebuthan mahkluk hidup yang lebi baik, misalnya pada musim hujan kita akan terhindar dari bencana banjir karena pergerakan air hujan atau presipitasi akan melambat dengan adanya tajuk pohon yang menahannya sehingga mnejadikan aliran permukaan yang stabil juga. Jika air hujan yang jatuh tidak tertahan oleh tajuk tumbuhan atau pohon maka dapat menghancurkan partikel-partikle tanah, sehingga erosi dapat terjadi, intensitas aliran permukaan menjadi tinggi dan banjirpun akan terjadi. Namun, apabila pergerakan air hujan tadi tertahan oleh tajuk pohon dan akar dalam tanah maka aliran permukaan laju (run off) menjadi rendah sehingga bencana banjir pun dapat diminimalisir seminimal mungkin.
Erosi itu sendiri adalah proses penghancura, pengangkutan dan pengendepan (sedimentasi) atau secara sederhana erosi adalah proses pengikisan tanah. Seperti yang anda lihat pada saat banjir air menjadi kotor, itulah proses pengangkutan, sedangkan proses penghancuran terjadi saat air hujan menyentuh permukaan bumi dan proses pengendapan akan terjadi di dasar laut yang disebut sedimentasi.
Pada ekosistem hutan terdapat beragam bentuk kehidupan, makanya sangat, sangat dan sangat layak hutan dikatakan sebagai “Sumber Kehidupan” hutan dapat memenuhi semua kebutuhan hidup manusia mulai dari sandang, pangan dan papan. Di hutan manusia dapat berburu, di hutan manusia dapat menanam dan dihutan manusia mendapatkan konsumsi udara yang baik untuk tubuh. Bahkan tanpa manusia berada dihutan pun, fungsi hutan sebagai pengatur tata air dapat langsung dirasakan oleh manusia di seluruh penjuru dunia.
Mulailah Melestarikan Hutan
Pertanyaan yang harus ditanyakan kepada diri kita sendiri adalah apa yang terjadi dengan hutan saat ini ?
Perlu digaris bawahi :
“Hutan hutan bukan warisan tapi hutan adalah titipan dari nenek moyang untuk anak cucu kita”
Mulailah melestarikan hutan dari sekarang, kita tidak perlu berpikir terlalu jauh tentang cara melestarikan hutan karena hal itu hanya akan membuat kita jenuh dan malas. Mulailah dengan tindakan nyata yang sederhana.
Apa itu tindakan nyata yang sederhana ?
1. Buanglah sampah pada tempatnya
2. Tanamlah satu pohon sekarang, jika lebih dari satu, itu lebih baik
3. Hematlah dalam menggunakan kertas karena bahan baku kertas juga dari pohon.
4. Mulailah saling mengingatkan sesama manusia
Pada hakekatnya alamlah yang melestarikan manusia bukan manusia yang melestarikan alam sebab tanpa manusia pun alam akan tumbuh dan berkembang, manusia hanya menjaga dalam memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup.
Lihat juga : Dampak Perladangan di Hutan
Hutan memeliki fungsi dan manfaat yang begitu besar terhadap kehidupan mahkluk hidup, dengan tindakan-tindakan sederhana di atas kita sudah secara langsung bertindak dalam melestarikan alam. Ala bisa karena biasa maka mulai dari sekarang, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari kehidupan sekitar kita.
Semoga sedikit share saya kali ini dapat menambah atau mengingatkan kembali tentang pentingnya melestarikan hutan. Jika ada penjelasan yang kurang tepat harap diberikan kritik dan saran pada kolom komentar dibawah sehingga kita dapat bersama-sama melengkapi dalam pengetahuan dan tindakan,terima kasih.
Air tanpa hutan maka air akan cepat habis dalam konteks kebutuhan makhluk hidup, hutan tanpa air maka vegetasi hutan itu sendiri tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Itulah sebuah ekosistem bumi yang saling berhungungan dalam sebuah sistem besar yang bergerak di alam ini. Air tanpa hutan maka siklus air atau siklus hidrologi akan bergerak relatif cepat dan hal itu akan berdampak kurang baik pada sistem kehidupan makhluk hidup pada umumnya. Dampak yang nyata terlihat adalah banjir dan kurangnya kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mahkluk hidup lainnya. Dengan berkurangnya sumber air juga akan berdampak buruk bagi petani, selain kebutuhan air untuk tanaman berkurang, intensitas serangan hama juga akan meningkat. Hama-hama yang berada di hutan akan cenderung mendekati lahan pertanian dalam untuk mencari makan. Hal itulah yang menyebabkan meningkatnya serangan hama karena berkurangnya kebutuhan air.
Lihat juga : Hutan, Jenis Hutan dan Manfaatnya
Hutan itu sendiri memiliki banyak fungsi dalam kehidupan, salah satunya yaitu hutan sebagai pengatur tata air (hutan lindung) sehingga layak dikatakan “Hutan Sumber Kehidupan”. Fungsi hutan sebagai pengatur tata air berhubungan erat dengan faktor ketersediaan air untuk kehidupan. Vegetasi hutan dalam hal ini pohon mengatur tata air melalui akar pohon yang mengatur siklus hidrologi sehingga laju pergerakan air akan berkurang, itulah kenapa sering diadakan kegiatan penghijauan dan reboisasi. Perlu dijelaskan tentang akar pohon menahan laju pergerakan air, menahan disini jangan salah artikan bahwa menahan seperti karakter manusia dalam memegang sesuatu tapi menahan disini adalah akar-akar pohon yang menjalar ke dalam tanah membentuk pori-pori tanah yang sangat banyak, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi lewat siklus hidrologi tadi akan masuk ke pori-pori tanah yang terbentuk oleh akar pohon tadi sehingga dikatakan pohon atau hutan mengatur tata air. Dengan adanya ketersediaan air pada pori-pori tanah tersebut maka kebutuhan makhluk hidup terpenuhi dengan baik, selain itu bencana banjir dan kekeringan juga akan semakin diminimalisir.
Kenapa bahasanya diminimalisir ? karena bencana alam merupakan siklus alami alam itu sendiri. Kita sebagai manusia hanya berusaha meminimalisir dampak-dampak dari bencana alam itu sendiri.
Secara garis besar bencana alam terbagi atas 2 yaitu :
1. Bencana alam secara alami dan
2. Bencana alam karena aktivitas manusia
Contoh :
Hutan terbakar secara alami diakibatkan oleh terjadinya gesekan daun pada tumbuhan bambu saat angin sedangkan hutan terbakar karena aktivitas manusia misalnya pada saat berada di hutan kita membuang puntung rokok tanpa mematikan terlebih dahulu sehingga dapat menyebabkan kebakaran atau pembukaan lahah hutan oleh petani dengan cara pembakaran. Itulah contoh kebakaran hutan secara alami dan diakbitkan oleh aktivitas manusia.
Hutan berhubungan erat dengan siklus hidrologi dalam sistem alam seperti yang telah saya katakan diatas. Siklus hidrologi adalah proses pergerakan air yang terjadi di atmosfer sampai ke permukaan bumi melalui proses evaporasi, transpirasi, respirasi, kondensasi, presepitasi, infiltrasi, perkolasi dan run off (aliran permukaan). Untuk lebih memahami tentang hutan dan siklus air.
Lihat juga : Pengertian Inventarisasi Sumber daya Hutan
Dengan adanya hutan maka pergerakan air akan relatif stabil dalam memenuhi kebuthan mahkluk hidup yang lebi baik, misalnya pada musim hujan kita akan terhindar dari bencana banjir karena pergerakan air hujan atau presipitasi akan melambat dengan adanya tajuk pohon yang menahannya sehingga mnejadikan aliran permukaan yang stabil juga. Jika air hujan yang jatuh tidak tertahan oleh tajuk tumbuhan atau pohon maka dapat menghancurkan partikel-partikle tanah, sehingga erosi dapat terjadi, intensitas aliran permukaan menjadi tinggi dan banjirpun akan terjadi. Namun, apabila pergerakan air hujan tadi tertahan oleh tajuk pohon dan akar dalam tanah maka aliran permukaan laju (run off) menjadi rendah sehingga bencana banjir pun dapat diminimalisir seminimal mungkin.
Erosi itu sendiri adalah proses penghancura, pengangkutan dan pengendepan (sedimentasi) atau secara sederhana erosi adalah proses pengikisan tanah. Seperti yang anda lihat pada saat banjir air menjadi kotor, itulah proses pengangkutan, sedangkan proses penghancuran terjadi saat air hujan menyentuh permukaan bumi dan proses pengendapan akan terjadi di dasar laut yang disebut sedimentasi.
Pada ekosistem hutan terdapat beragam bentuk kehidupan, makanya sangat, sangat dan sangat layak hutan dikatakan sebagai “Sumber Kehidupan” hutan dapat memenuhi semua kebutuhan hidup manusia mulai dari sandang, pangan dan papan. Di hutan manusia dapat berburu, di hutan manusia dapat menanam dan dihutan manusia mendapatkan konsumsi udara yang baik untuk tubuh. Bahkan tanpa manusia berada dihutan pun, fungsi hutan sebagai pengatur tata air dapat langsung dirasakan oleh manusia di seluruh penjuru dunia.
Mulailah Melestarikan Hutan
Pertanyaan yang harus ditanyakan kepada diri kita sendiri adalah apa yang terjadi dengan hutan saat ini ?
Perlu digaris bawahi :
“Hutan hutan bukan warisan tapi hutan adalah titipan dari nenek moyang untuk anak cucu kita”
Mulailah melestarikan hutan dari sekarang, kita tidak perlu berpikir terlalu jauh tentang cara melestarikan hutan karena hal itu hanya akan membuat kita jenuh dan malas. Mulailah dengan tindakan nyata yang sederhana.
Apa itu tindakan nyata yang sederhana ?
1. Buanglah sampah pada tempatnya
2. Tanamlah satu pohon sekarang, jika lebih dari satu, itu lebih baik
3. Hematlah dalam menggunakan kertas karena bahan baku kertas juga dari pohon.
4. Mulailah saling mengingatkan sesama manusia
Pada hakekatnya alamlah yang melestarikan manusia bukan manusia yang melestarikan alam sebab tanpa manusia pun alam akan tumbuh dan berkembang, manusia hanya menjaga dalam memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup.
Lihat juga : Dampak Perladangan di Hutan
Hutan memeliki fungsi dan manfaat yang begitu besar terhadap kehidupan mahkluk hidup, dengan tindakan-tindakan sederhana di atas kita sudah secara langsung bertindak dalam melestarikan alam. Ala bisa karena biasa maka mulai dari sekarang, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari kehidupan sekitar kita.
Semoga sedikit share saya kali ini dapat menambah atau mengingatkan kembali tentang pentingnya melestarikan hutan. Jika ada penjelasan yang kurang tepat harap diberikan kritik dan saran pada kolom komentar dibawah sehingga kita dapat bersama-sama melengkapi dalam pengetahuan dan tindakan,terima kasih.
Posting Komentar untuk "Keberadaan HUTAN Sebagai Sumber KEHIDUPAN"