Ahlan Wasahlan ya Ramadhan
Oleh : Awin Buton
Kegembiraan membentang diseluruh jagad raya menyambut datangnya Ramadhan yang sudah didepan mata. Bulan penuh berkah dan penuh kemuliaan, Ramadhan yang suci sebentar lagi akan kita temui menjadi bulan untuk menghapus beragam dosa dan maksiat anak cucu Adam. Selain itu, Ramadhan adalah bulan di mana diwajibkannya orang-orang yang beriman untuk berpuasa, sekaligus menjadi ajang menempa diri untuk meraih gelar Muttaqin. Wajar bila kemudian umat Islam di berbagai penjuru dunia dari dahulu hingga akhir nanti, dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam untuk bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan.
Ramadhan merupakan bulan mulia karena mengandung perintah Allah SWT dan seruan Rasulullah untuk berpuasa wajib sebulan penuh. Pada bulan ini juga Ayat-ayat pertama Al-Qur'an diturunkan ke muka bumi. Keutamaan Ramadhan lainnya ialah terdapat Lailatul Qadar di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka, bergembiralah kita sebagai umat Islam dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini.
Rasulullah selalu memberi kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan. Beliau bersabda, (Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu juga dibukakan pintu Surga serta ditutupnya pintu-pintu Neraka) _hadist Riwayat Ahmad ra.
Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Rasulullah Saw bersabda; Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
Rasulullah Saw bersabda; “Shalat yang lima waktu dari jumat ke jumat dan Ramadhan ke Ramadhan merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
Namun dewasa ini apa yang terjadi, kegembiraan menyambut Ramadhan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam hanya sebatas seremonial atau pencitraan diri agar dipandang religius. Banyak orang yang mengaku Islam justru merasa terhalang dengan hadirnya yang mewajibkan umat Muslim berpuasa sebulan penuh tersebut karena didalam bulan Ramadhan mereka dilarang makan, dilarang minum dan tidak boleh melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Nauzubillahiminzalik
Dari uraian tersebut, satu hal yang mesti ditekankan untuk kita umat Islam adalah bagaimana agar meraih sukses Ibadah Puasa selama sebulan penuh karena Ramadhan datang bukanlah kabar buruk bagi umat Islam melainkan kabar gembira. Puasa merupakan perintah wajib bagi seluruh umat Islam yang telah dewasa/baligh dan tidak memiliki halangan tertentu untuk menunaikannya maka dengan keuntungan berpuasa yang diuraikan dan janjikan Allah SWT dan Rasul tercinta kita, semoga kita menjadi Umat yang senantiasa beribadah puasa semata-mata demi keridahanNYA. Amin.
Baca Juga Awin Buton : Door to Door Sebagai Bentuk Solusi
Kegembiraan membentang diseluruh jagad raya menyambut datangnya Ramadhan yang sudah didepan mata. Bulan penuh berkah dan penuh kemuliaan, Ramadhan yang suci sebentar lagi akan kita temui menjadi bulan untuk menghapus beragam dosa dan maksiat anak cucu Adam. Selain itu, Ramadhan adalah bulan di mana diwajibkannya orang-orang yang beriman untuk berpuasa, sekaligus menjadi ajang menempa diri untuk meraih gelar Muttaqin. Wajar bila kemudian umat Islam di berbagai penjuru dunia dari dahulu hingga akhir nanti, dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam untuk bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan.
Ramadhan merupakan bulan mulia karena mengandung perintah Allah SWT dan seruan Rasulullah untuk berpuasa wajib sebulan penuh. Pada bulan ini juga Ayat-ayat pertama Al-Qur'an diturunkan ke muka bumi. Keutamaan Ramadhan lainnya ialah terdapat Lailatul Qadar di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka, bergembiralah kita sebagai umat Islam dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini.
Rasulullah selalu memberi kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan. Beliau bersabda, (Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu juga dibukakan pintu Surga serta ditutupnya pintu-pintu Neraka) _hadist Riwayat Ahmad ra.
Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Rasulullah Saw bersabda; Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
Rasulullah Saw bersabda; “Shalat yang lima waktu dari jumat ke jumat dan Ramadhan ke Ramadhan merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
Namun dewasa ini apa yang terjadi, kegembiraan menyambut Ramadhan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam hanya sebatas seremonial atau pencitraan diri agar dipandang religius. Banyak orang yang mengaku Islam justru merasa terhalang dengan hadirnya yang mewajibkan umat Muslim berpuasa sebulan penuh tersebut karena didalam bulan Ramadhan mereka dilarang makan, dilarang minum dan tidak boleh melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Nauzubillahiminzalik
Dari uraian tersebut, satu hal yang mesti ditekankan untuk kita umat Islam adalah bagaimana agar meraih sukses Ibadah Puasa selama sebulan penuh karena Ramadhan datang bukanlah kabar buruk bagi umat Islam melainkan kabar gembira. Puasa merupakan perintah wajib bagi seluruh umat Islam yang telah dewasa/baligh dan tidak memiliki halangan tertentu untuk menunaikannya maka dengan keuntungan berpuasa yang diuraikan dan janjikan Allah SWT dan Rasul tercinta kita, semoga kita menjadi Umat yang senantiasa beribadah puasa semata-mata demi keridahanNYA. Amin.
Baca Juga Awin Buton : Door to Door Sebagai Bentuk Solusi
Posting Komentar untuk "Ahlan Wasahlan ya Ramadhan"