Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cicak vs Buaya

Oleh : Muzakir Rahalus


Facebook: "Apa yang Anda lebay-kan?"

Anda: "Saya ingin menulis 5 puisi wajib setiap hari dan lengkap dengan sunnah-sunnahnya."

Facebook: "Itu bagus. Terus, bagaimana dengan Saut Situmorang? Apakah dia sudah minta maaf?"

Anda: "Katanya, yang minta maaf bukan dia. Tapi KPK."

Facebook: "Kenapa begitu?"

Anda: (Diam sejenak). "Kok tiba-tiba jadi jumpa pers seperti ini? Saya kira Anda buku muka? Anda bukan wartawan kan?"

Facebook: "Cepat tulis status. Hape Anda mau lowbat."


Anda: "Cckckckckckckk."

Tiba-tiba, buaya jatuh di layar hape.

Facebook: "Saya kira Anda cicak. Padahal buaya."

Anda: "Kamu yang buaya. Tak ada lidah tapi ngomong sembarang kayak Saut."

Facebook: "Hehehehe..."


Pukul 21.00 WITA, lampu padam di benakku. Seluruh kata-kata menjelma huruf kecil di seberang kali. Buaya dan cicak hanyut ke laut hatiku, saat "Hujan di Bulan Juni" tuntas saya baca tanpa suara.


Manado, 08 Mei 2016

Posting Komentar untuk "Cicak vs Buaya"