Puisi Menunggu Bis
Oleh : Riri Yua (Azma)
Di tepi jalan
Aku sedang tuli
Tak mendengar dan pura-pura tak mendengar ada kerisik dedaunan mengumpat menyalahkan angin karena kejatuhannya
Aku hanya sedang duduk menanti
Di tepi jalan
Aku sedang buta
Tak melihat dan pura-pura tak melihat
Ada debu menempel pada sepatu
Mengisahkan cerita pagi dalam hujan
Aku hanya diam berdiri menunggu
Di tepi jalan
Aku sedang lupa
Kaki dan tangan menjelma riuh
Mereka ribut dan berkelahi dalam sunyi
Aku hanya melirik sepi ke kanan, memanjangkan leher
Di tepi jalan
Aku
Menanti bis
Ada kenangan dari bisik angin
Ada ragu dari lukisan debu
Ada gigil darimu
Di sini Aku, di tepi jalan
Menunggu bis
Merindumu.
Azma, 27 Januari 2016
(Baca Juga Karya Riri Yua (Azma) : Menunggu Bis)
Di tepi jalan
Aku sedang tuli
Tak mendengar dan pura-pura tak mendengar ada kerisik dedaunan mengumpat menyalahkan angin karena kejatuhannya
Aku hanya sedang duduk menanti
Di tepi jalan
Aku sedang buta
Tak melihat dan pura-pura tak melihat
Ada debu menempel pada sepatu
Mengisahkan cerita pagi dalam hujan
Aku hanya diam berdiri menunggu
Di tepi jalan
Aku sedang lupa
Kaki dan tangan menjelma riuh
Mereka ribut dan berkelahi dalam sunyi
Aku hanya melirik sepi ke kanan, memanjangkan leher
Di tepi jalan
Aku
Menanti bis
Ada kenangan dari bisik angin
Ada ragu dari lukisan debu
Ada gigil darimu
Di sini Aku, di tepi jalan
Menunggu bis
Merindumu.
Azma, 27 Januari 2016
(Baca Juga Karya Riri Yua (Azma) : Menunggu Bis)
Posting Komentar untuk "Puisi Menunggu Bis"