Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penulis Polos “Wan-wan” dan Menyinggung Tanda Baca

Banyak penulis mapan, banyak juga polos menulis dan bahkan sering pulah terjadi perdebatan dikalangan penulis tentang "bagaimana cara menulis untuk menempatkan arti dan tanda baca dari berbagai tulisan yang dituliskan."

Sekaliber itukah kita..? " Tidak " ucapku sambil menerangkan. Begini (malam itu teringat lagi) maksudku kritik-mengeritik, saran-menyarankan itu memang tepat dan harus..! tetapi, jagan terkesan seperti sijago "memaksakan," tipikal sastra-wan, opinia-wan, artikelia-wan, puisia-wan, cerpenia-wan, dan begitu wan-wan. Hehe...

Saat ini bagi yang pingin menjadi "wan-wan", baguslah..! harus dan tunjukkan bahwa penulis seperti kita adalah kreatif, entah melahirkan watak serta instrumen masing-masing, pada pola tulis dan menulis.

 (Baca Juga Tulisan Tri Saleh : Selembar Duka)

" Entah " itu maksud bertujuan untuk Memisakan bicara perbedaan antara penyair buku 'wan-wan' yang disebut dan 'wan-wan' yang tidak mesti disebut untuk diakui jati dirinya pada panggilan doktrin-doktrin untuk memaksa cara dan karakter individu orang lain, hingga saatnya tersenyum bangga menjadi karakter satu kesatuan utuh pada diri sendiri.

Biarlah..! Mari begini (malam itu teringat lagi) jadikanlah pola tulis-menulis itu sebagai dasar pembelajaran kita untuk memastikan kebenaran dan kemapanan, bahwa yang ada bukan 'wan-wan' yang hanya bisa mengklaim kebenaran mutlak pada tuntutan tulisan sesampai tanda-tanda baca-nya. namun juga, harus kita benarkan dengan, bagaimanapun sadar tak sadar, harus dan memang tepat menempatkan dan menggunakan kebenaran " tanda-tanda baca itu " trimakasi..! sekali lagi sahabat itu 'wan-wan ' Ia telah memberikan kita saran untuk giat bersama melakukan kematangan dan kemajuan. Salam kompak sahabat, Maju tanpa batas kreatifitas adalah bentuk ketidakegoisan melanda.

sukses..!

Oleh : Tri Saleh

Posting Komentar untuk "Penulis Polos “Wan-wan” dan Menyinggung Tanda Baca"