Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Metodologi Penelitian Tanaman Jabon

Pada kesempatan ini saya akan share tentang contoh metode penelitian pada penelitian tanaman jabon. Metode penelitian ini juga yang dimasukan dalam susunan skripsi. Jadi jika anda sedang membuat skripsi semoga postingan ini dapat membantu, apalagi yang melakukan penelitian terkait pertumbuhan tanaman.

METODOLOGI PENELITIAN


Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan di (lokasi penelitian) dan dilaksanakan selama (lama penelitian).

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah alat tulis menulis, pisau, mistar, jangka sorong (caliper), bambu, polibag ukuran 22 x 25 cm, corong, ember, botol aqua 600 cc, sprayer, air, timbangan, sekop, gelas ukur 100 cc, springe terumo 20 cc, thermohydrometer digital , kamera, tanah, pasir, pupuk kandang ayam, pupuk NPK dan bibit jabon merah.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen percobaan di Rumah Kaca dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan penyiraman dan 6 ulangan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali dan setiap ulangan terdiri atas 1 tanaman, jumlah bibit yang diamati sebanyak 24. Setiap tanaman diberikan pupuk 0,5 gr pupuk majemuk NPK yang dilakukan 2 minggu sekali selama 2 bulan. Adapun perlakuan sebagai berikut :

A = Penyiraman 1 kali (600 cc) pada pukul 07.00

B = Penyiraman 2 kali (300 cc) pada pukul 07.00 dan 17.00

C = Penyiraman 3 kali (200 cc) pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00

D = Penyiraman 4 kali (150 cc) pada pukul 07.00, 10.20, 13.40 dan 17.00

Variabel Pengamatan

1) Tinggi

Pengukuran tinggi dilakukan dengan menggunakan mistar, diukur mulai dari permukaan tanah hingga titik tumbuh pucuk bibit. Pengukuran tinggi dilakukan setiap satu kali dalam seminggu.

2) Diameter

Pengukuran diameter menggunakan jangka sorong, diukur pada pangkal batang sekitar 3 cm dari permukaan tanah yang sudah ditandai. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali.

3) Jumlah Daun

Menghitung jumlah daun akan dilakukan setiap seminggu sekali untuk mengetahui pertambahan jumlah daun.

4) Volume Akar

Pengukuran volume akar dilakukan pada akhir pengamatan. Sampel dibersihkan terlebih dahulu dengan air, kemudian akar dimasukkan kedalam gelas ukur yang sudah berisi air. Dari hasil pengukuran dapat diketahui volume akar dari bibit jabon merah.

5) Berat Kering Tajuk

Pengukuran berat kering tajuk dilakukan pada akhir pengamatan. Sampel tanaman dipotong menjadi bagian-bagian kecil kemudian dibungkus dengan koran dan dimasukkan kedalam oven dengan suhu berkisar 70 – 80o c selama dua hari. Sampel ditimbang menggunakan timbangan analitik dari hasil pengamatan, maka dapat diketahui berat kering bibit jabon merah.

6) Suhu

Suhu di dalam rumah kaca diamati setiap hari (pagi, siang, sore) menggunakan thermohygrometer digital (data penunjang).

7) Kelembaban

Kelembaban udara yang ada di dalam rumah kaca diamati setiap hari (pagi, siang, sore) menggunakan thermohygrometer digital (data penunjang).

Prosedur Kerja

1. Penyiapan Media

Media tanam yang digunakan adalah tanah, pasir, dan pupuk kandang ayam. Media tanam dicampur tanah, pasir dan pupuk kandang disterilkan dahulu dengan cara dijemur selama 1 minggu untuk menghilangkan gulma dan hama. Tanah, pasir, dan pupuk kandang berdasarkan rekomendasi di campur dengan perbandingan 7:2:1. Media yang telah terbentuk tersebut, di masukkan ke dalam polibag yang berukuran 22 x 25 cm kemudian di timbang dan disirami air.

2. Penyiapan Bibit

Bibit yang akan digunakan adalah bibit yang berumur sekitar 3 bulan. Bibit disortir berdasarkan tinggi, jumlah daun, bebas dari serangan hama dan penyakit.

3. Penyapihan

Penyapihan dilakukan pada pagi hari di bawah naungan (paranet). Bibit dipindahkan dipolibag yang berukuran 22 x 25 cm dengan membuat lubang tanam 10-12 cm, bibit ditanam dalam lubang hingga bagian akar tertanam.

4. Pemberian Label

Pemberian label dilakukan untuk membedakan suatu perlakuan dengan ulangan tertentu dalam satuan pengamatan.

5. Proses Adaptasi dan Pemeliharaan

Setelah penyapihan, bibit jabon diletakkan dalam rumah kaca selama seminggu di bawah naungan (paranet). Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan menggunakan sprayer agar media tetap lembab. Untuk menjaga media dari serangan semut, maka di berikan furadane 0,5 g/tanaman, selain itu juga dilakukan pembersihan gulma.

6. Pengaturan Bibit

Bibit jabon merah yang telah melewati proses adaptasi diatur pada meja-meja dalam rumah kaca sesuai dengan lay out percobaan. Penempatan bibit akan diacak secara lengkap dengan cara diundi. Jarak antar tanaman sekitar 60 x 60 cm.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengantisipasi bibit jabon dari serangan hama dan penyakit maka, akan dilakukan pemantauan secara berkala. Selain itu juga, akan dilakukan penyemprotan pestisida jika ada indikasi serangan hama.

8. Pemupukan

Pemupukan dilakukan setiap dua minggu sekali. Penaburan pupuk dilakukan setelah pengambilan data awal. Pupuk ditabur dengan jarak sekitar 3 cm dari batang.

Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis keragaman ( Analisis Of Varian). Apabila hasilnya signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil).

Diatas merupakan contoh metode penelitian yang nantinya dapat anda sesuaikan dengan acuan perguruan tinggi masing-masing, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Contoh Metodologi Penelitian Tanaman Jabon"