Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melodi Puisi

Oleh : Soepratman Abd Djalil Buamona

Keyakinanku yang selalu yakin bahwa hati selalu membukakan dirinya untuk dimasuki dan ditinggalkan. Ini adalah permainan yang aku ciptakan, tanpa memikirkan akhir dari kisah itu.

Aku hanya ingin menjadi pemeran utama yang tak pernah menjanjikan janji yang akan ditepati. Ini permainanku dan kamu telah masuk di dalamnya.

Hanya saja maaf, karena permainan yang aku buat bukanlah hal yang pantas untuk di mainkan orang yang berhati baik, Sebab tergambar jelas diwajah yang kulukis semasa itu. Senyum ikhlas yang menanti akan ada setitik ucapan manis dari ku.

Kau menanti dengan begitu baik. Wajah yang hangat perlahan dingin dan membatu. Terlalu lama bermain dengan ketidakpastian membuatmu menjadi bukan kamu.

Kau tembakan peluru penantian yang mengendap, hingga perlahan aku jatuh dan tersadar hari ini, aku akan menjadi yang menanti untuk kau musnahkan. Malam mengingsut, tertanam kepalaku pada ucap yang tak pernah kuikrarkan.

Melodi puisi sebab bukan puisi.

Manado 14-11-2016 di Kost Jabalnur

Posting Komentar untuk "Melodi Puisi"