Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Sejenak Hening dan Kimia Polimer


Puisi Sejenak Hening dan Kimia Polimer

tadinya dia duduk di tepi jendela kayu

sekarang dia terlentang di ranting kayu

kakinya memainkan jemari-jemari layu


tadinya siput yang di lagu

sekarang aku yang dirayu

dia di dalam kamar baru

menghitung-hitung ragu


di dinding banyak yang terlihat kotor

ada baju-baju korban curian motor

ada jam dinding yang lupa menghitung waktu

ada sepasang kaki yang lelah di dalam sepatu



tangannya begitu hening

wajahnya terlihat kuning

ada luka di dekat leher

bibirnya penuh polimer


di lantai, tertidur dua buku putih

di loteng, memancar cahaya putih

"Sejenak Hening"

lalu,

"Kimia Polimer."


sunyi bertamu

kantuk meramu

tak ada yang dibaca

kecuali kata-kata


Oleh : Muzakir Rahalus

Manado, 28 Juli 2015

Posting Komentar untuk "Puisi Sejenak Hening dan Kimia Polimer"