Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HARKITNAS Sebagai Solusi Negara

Dalam rentang waktu kemerdekaan Indonesia kini suda 70 tahun, yang merdeka pada tahun 1945. Indonesia sekrang juga telah menghadapi ajang memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) pada tanggal 20 Mei 2016 yang ke-108.

Bangsa Indonesia, yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan selama ratusan tahun. Bahkan tingkat kecerdasan rakyat, sangat rendah. Hal ini adalah pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk “membodohi” dan “membodohkan” bangsa jajahannya.Politik ini jelas terlihat pada gambaran berikut:

Setelah menjajah selama 250 tahun tepatnya pada 1850 Belanda mulai memberikan anggaran untuk anak-anak Indonesia, itupun sangat kecil. Pendidikan yang disediakan tidak banyak, bahkan proses pembelajaran tersebut hanya dilakukan untuk menciptakan tenaga yang bisa baca tulis dan untuk keperluan perusahaan saja.Keadaan tersebut membuat ketidak nyamanan diri dengan melihat persoalan yang terjadi pada masyarakat Indonesia, dr. Wahidin Soedirohoesodo yang pada saat itu melalui surat kabar Retnodhumilah, menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo harus terjunn ke lapangan dengan berceramah langsung.

Sejarah Singkat Berdirinya Budi Utomo

Pada masa berdirinya budi utomo yang di gagas oleh salah satu anak bangsa pada sat itu Dengan R. Soetomo sebagai motor penggerak. timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar dan pendidikan yang saat itu masi ketertinggalan bangsa.

untuk memperlancar rencana yang sudah dibuat Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid yang ada di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.

Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.

“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.

Penegasan kebijakan pemerintah

Perkembanagan bangsa Indonesia pada tahun 1908 pada saat organisasi bodi oetomo mulai berdiri, yang sekarang dkenal sebagai hari kebangkitan nasional. berdasarkan realita sosial masyarakat, Indonesia belum ada kemajuan pesat selam 108 tahun berlalu.

dalam rangka untuk Indonesia yang majemuk kita jadikan harkitnas sebagai salah satu conto untuk pengembangan jatidiri para pemerintah Indonesia sekaligus melakukan pengupayaan pengembangan sumberdaya manusia. pendidikan yang saat ini masi belum terfokus pada peningkatan intelektual. dalam halnya IPTEK. yang saat ini di pelosok negeri tercinta masi ada beberapa daerah perkampungan tidak ada peningkatan pendidikan, terutama online, anak negeri yang ingin bersaing tingkat nasional maupun internasiona, tapi tidak bisa ikut serta dalam perlombaan, karena dengan keterbatasan fasilitan yang tidak memadai.

yang mana pada saat itu hindia belanda masi menguasai Indonesia dibidang pertanian, ekonomi dan pendidikan. masyarakat indonesi di bodohi, dibohongi dalam penghasilan dan pendapatan masyarakat sebagai modal hidup masyarakat Indonesia pada saat itu yang masi belum memahami proses perputaran ekonomi sebagai penghasilan dalam keluarga.

Oleh : Ifan Umanahu

Posting Komentar untuk "HARKITNAS Sebagai Solusi Negara"