Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Penginderaan Ruas Dirgantara

Ruas dirgantara adalah salah satu dalam penginderaan jauh yang memungkinkan wahana udara beroperasi untuk melakukan penginderaan permukaan bumi. Berbeda dengan ruas antariksa yang merupakan salah satu unsur dalam sistem penginderaan jauh tempat wahana penginderaan bumi (baik berupa satelit maupun pesawat ruang angkasa) menetap dalam jalur orbit tertentu.

Orbit tersebut dapat berupa orbit geostasioner, selaras surya (sunsynchronous) maupun orbit khusus dan memungkinkan wahana untuk menatap menetap dalam orbit dalam jangka lama, ruas dirgantara membatasi kemampuan wahana untuk mampu mengangkasa dalam jangka terbatas dan bergantung dengan kondisi cuaca. Wahana yang dapat dipergunakan dalam ruas dirgantara antara lain : pesawat udara berawak, pesawat udara tak berawak, balon udara layang-layang dan sebagainya.

Berikut ini kita hanya akan melihat salah satu wahana yaitu wahana pesawat udara sebab wahana pesawat udara sebagai wahana yang sangat lazim dan mampu membawa beberapa jenis penginderaan yang antara lain :

1. Potret Udara

Potret Udara adalah salah satu wahana penginderaan jauh tertua dan masih dimanfaatkan sampai saat ini. Generasi awal potret udara mempergunakan media film untuk merekam kenampakan permukaan bumi. Teknologi potret udara kemudian berkembang menjadi piranti digital sehingga media rekam berubah dari film menjadi harddisk atau media rekam sejenisnya.

2. Video Udara

Konsep video udara secara mendasar sama dengan konsep kamera video pada umumnya. Perbedaan yang utama adalah kamera ini diarahkan ke bawah pesawat pengangkut serta dihubungkan dengan piranti GPS untuk menandai koordinat lokasi. Sistem ini sesuai untuk kegiatan pengintaian atau pemantauan yang berkaitan dengan penegakan hukum.

3. Radar Udara

Radar udara atau Radio detection and Ranging adalah penginderaan yang bekerja pada spektrum gelombang mikro aktif. Penginderaan radar yang diangkut pesawat udara terdiri atas beberapa jenis, antara lain : SLAR, SAR dan Radar Interferometri. Masing-masing jenis memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Secara umum citra Radarmemiliki keunggulan dibanding potret udara dalam hal kemampuan menembus awan. Akan tetapi gambaran yang tampak pada citra radar tidak sesederhana potret udara sehingga pemanfaatanya tidak seluas potret udara.

4. Lidar

Lidar atau Light Detection and Ranging adalah sistem penginderaan yang bekerja serupa dengan radar. Jika sistem radar mempergunakan gelombang mikro maka Lidar mempergunakan spektrum cahaya. Penginderaan Lidar yang diangkut oleh pesawat udara akan memancarkan berkas cahaya dengan frekuensi tinggi dan merekam sinyal pantulanya. Rekaman sinyal pantulan ini berasal dari permukaan tanah dan pucuk tajuk. Perbedaan sumber sinyal pantul ini setelah dianalisis dapat dipergunakan untuk membuat peta DEM sekaligus tinggi liputan vegetasi yang berada di atasnya. Penginderaan Lidar juga dapat dimanfaatkan untuk pemetaan batimetri (kedalaman dasar laut)

Baca Juga : Pengantar ArcGIS

Posting Komentar untuk "Sistem Penginderaan Ruas Dirgantara"