Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Segores Tinta Batas November


Puisi Segores Tinta Batas November

Kalender membasah pada angka-angkanya

Melankolis yang terpaku beku

Selip lara di butiran air....

Atau hawa romantik

penggalan hari melangkah

di bulan tubir tahun, Desember '15, enyah



Dan....

Usia terus dipermainkan detak jarum jam

Mencandai dengan iring senandung riang,

di seromoni-seremoni harapan

Atau memayung payung hitam

di tanah merah yang berkamboja.



Tentang kamboja

Pintu November

Telah kutamamkan sosokmu

Bersama haru biru kepergianmu

rajutan kenangan mesih memerah...,



Terlambat membaharui jalanan waktu

Terabai sebagai tapak yang masih tersisa panjang

Kau terenggut tiba-tiba

Berteman kelindan samudra tanya



Tahukah?

Segala sesuatu selalu remahkan

pedih luka yang membunuh,

bila penyesalan ikut menyiapkan

asah belati berbisa pula



Sapa suaramu sore itu ...,

kuabai

Menduga semua baik-baik

Hanya rutinitas sapa atas jarak



Tapi, dadamu telah penuh api

Perlu hujan tuk memadam bara



Di keranda di tepi lahat

Setelah pagi menyaksikan sesal

kotak rumah terakhirmu terusung di bandara akhir

aku lelap dalam gelap

Tercekik kata maaf tak mampu melawati bibir,

tenggorokan barisan rejaman duri-duri



Maaf ... Begitu serak dan berduri

mencacah jatuh menjadi serpih

meneteskan darah, hampa begitu sunyi.



Selamat jalan!

Doa tiada lain tiada bukan

Membajui segala

Tiada henti kujahit dan kutisik


Oleh : Lia Zaenab Zee


Makassar, 30 November 2015

For: My Cousin Brother.

Ucapan Terima Kasih Admin Kepada Mbak Lia Zaenab Zee yang Telah Memberikan Hadiah Puisi di www.atobasahona.com

Di Tunggu ya Puisi-Puisi Berikutnya hehe......

Posting Komentar untuk "Puisi Segores Tinta Batas November"