Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nietzsche dan Profesi Sabotase Parah Tuan-Tuan

Oleh : Tri Saleh 

Lelaki itu diam dan tertawa menyimpan. Mengingat histori Nietzsche saat pada kebingungannya, telah mencari keberadaan dan kebenaran tentang tuhannya. Awal itu, lelaki perkasa, buntut pergi mencari pencipta kehidupan keberadaan dari manusia tanpa kejelasan agamanya. Ia mendahului dan mampir disela-sela tempat peribadatan dan menemukan tuhanya. Dimana tuhan yang dia temukan, telah terpampang lengah dan pasrah. Simbol itu menafsirkan jawaban kebingungan pada lelaki yang yakin akan tuhan disetiap persinggahan pencarian. Jangan kaget tentang tuhan. Aww...! tuhan itu, sadar tak sadar, entah heran tak heran. kusebut, mereka demi kerahasiaan. mereka adalah jumlah yang banyak pada usia kehidupan.

Mereka ialah dua serangkai perempuan misteris. Kenapa? Hmm...! Jangan bertanya, tentu samar kujelaskan. Mereka tuhan pada simbol kehidupan keseharianku yang sungguh unik dan lucu. saat main-dipermainkan hadir diselah kebingungan kehidupan lelaki yang sedang menitik pencarian ketidakjelasan. Jangan tidur yea...! Tuhan itu jangan dipersepsi bagaikan awalan huruf yang bermula pada huruf besar ' T ', biarkan tuhan itu tetap berawalan huruf kecil ' t '. Agar tidak salah siapa tuhan-tuhan yang kita maksud. Huhui..., Iaahk..., kwak...kwak..kwak...! Itu samar...?! Ia,Karena bagi lelaki tersendiri dari sebagian banyak lelaki disekeliling itu 'cuaap...', mereka telah terbaca menggerakkan, yaitu gerakkan mulut bagaikan sibotak licin, terlihat dan tertulis sertah tergambarkan pada kulit buku yang berjudul 'Intelegen dan Profesi Unik Orang-orang Aneh'.

Disitu menjelaskan tentang gerakan dan permainan unik para profesi pembagian agen-agen. Mereka adalah, sebut saja, lelaki-lelaki berprofesi agen sabotase. Hahaii..., santai saja! Pintas terbaca profesi itu. tidak menang tangguh bagi saya. maksudku, ' saya lelaki tersendiri '. Kenapa...? Begitu memang. mungkin menurut lelaki diam, bingung, lucu, dan tertawa...! Karena jejak dan cara pintas itu terbaca bagi kalian lelaki yang berprofesi sabotase, untuk merebut kemenangan dan kejelasan sertah menghindarkan lelaki tersendiri, terhadap tuhan-tuhan itu. tuhan-tuhan itu, disimbolkan saja pada kedua wanita misteris.

Saking dekatnya lelaki tersendiri pada wanita-wanita itu, saking diam juga lelaki itu menerawang sebagian teknik dan strategi sabotase lelaki-lelaki usia tua disekeliling. He...he...he..., jangan...! Maksud saya jangan lama-lama. Segera...! Karena bersusah-payahlah kalian mengatur strategi, tanpa menyadari dan mengetahui bahwa, tuhan-tuhan atau wanita misteris yang kalian buntuti adalah, rayapan se-ekor buaya yang diam dan sudah mengenakkan bisa-nya dengan lidah runcing yang apa kalian rebut itu. Ekhemm...! Bukan sisa-sisa ya! Tetapi, tuhan-tuhan itu masi sempurnah pada hakekat mereka. Otreeee..., Thaks Boy-boy penakluk pencarian tuhan-tuhan pada setiap persimpangan persaingan. (Baca Juga Tulisan Tri Saleh : Cuit...cuit...! Lelakai Tersenyum dan Hati Merasa)

Posting Komentar untuk "Nietzsche dan Profesi Sabotase Parah Tuan-Tuan"