Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahasa Ibu Tetap Abadi


Oleh : Karmila Saleh

Menulis tentang mu takkan pernah habis kosa kata. Jika di kata kau adalah inspirasi yang tak pernah mati. Hidup, kata ini menurut ku bukan tentang fisik, materi dan hal-hal yang hanya bisa dinikmati oleh panca indera saja. Hidup adalah sampai dimana sesuatu bisa mempengaruhi hidup orang lain secara menyeluruh dan intim. Dan aku hanya bisa bernapas dengan pengaruhmu.

Ibu, jika sekarang aku tak bisa menyentuh jasad mu lagi karena takdir, tapi tak ada yang bisa memisahkan pengaruh mu terhadap napas ku, sampai kapanpun aku akan terus hidup dengan kau ibu. Sebab Dia tak pernah berdusta, dia tak pernah berbohong, tak pernah ingkar janji, tak pernah berkhianat, DIA bukan sekedar “tuhan” untuk ku karena kata itu hanya kata pasaran. DIA lebih dari itu.

Keyakinan yang paling setia menemani ku walau sering ku meninggalkannya hanya untuk alasan yang konyol. Mungkin semua bisa mengambil apapun dari ku tapi tidak dengan keyakinan ku tentang NYA. Karena cinta untuknya tidak sembarang di bulan yang barokah ini, DIA akan mengabulkan apa yang kau panjatkan, akan menghitung sekecil zahra kebijakan yang kau lakukan. Jadi jalanilah ladang pahala Ramadhan ini dengan sepenuh hati dan keikhlasan serta raih kemenangan dengan suka cita. Aku lebih suka mengungkapkannya melewati tulisan, jadi jangan paksa aku mengungkapkannya lewat percakapan dengan lidah yang bisa berbohong. (Baca Tulisan Karmila Saleh : Dilematis Cinta)

Posting Komentar untuk "Bahasa Ibu Tetap Abadi"