Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wanita Canda, Bias Menuju Ular Tangga ‘Sesat’

Aww...! Ternyata, hu...huu..., kupas kulit terangnya wanita adalah sebagian usai terukur pada pengalaman dadu-dadu ular tangga dan bagaikan game play station yang kontak terlihat pada program layar TV-AV. Hmm...! Baik-buruk nya telah terukur pada gemetarnya Stick Saat jemari mengalunkan posisi. Protes..? Bismillah. Silahkan..! Tetapi, tunggu ya... penjelasan itu bukan semata-mata karena egois diri yang menimpah pada urai ketidaksukaan bagi kalian 'wanita' yang entah itu sebagai petanda kejelasan.

Dimana Ia, Hmm...! Yea sudah termaknai kadaluwarsanya. Buset. Maaf bukan cacian. Jijik loe...' maksud ku diperjelas. ' aku Jijik gaya loe...' siapa...? Yae Kamu pasti sebagian 'wanita'. Karena itu, sudahlah.. itu aku simpan. Semua termaknai karena pengalaman yang maaf, itu jujur usai terlampaui mapan. Terang perasaanku. bukan timpah persoalan. Itu ialah yang tidak bisa berkaca. Karena bagiku, caramu itu adalah lucu masalalu ku yang bosan teringat bagaikan traumatik pecandu saat pakai obat tanpa penyesalan.

(Baca Juga Tulisan Tri Saleh : Oh Tuhan...! Hasrat Birahi dan Bulan Suci)

Sudah puas. Kitakan bukan siapa-siapa. Sekedar lelaki dan wanita itu sebagai pengertian untuk bentuk penghargaan simbolis, ketika engau juga pasti ku yakin akan paham sebagaimana tingkat fikir membusuk. Hahaha...! Kamu, Ya kamu...! Wanita tak sadar akan permainan. Tutup mata yea..., aku adalah lelaki. Maaf aku bisik yea..? Terserah Iya atau tidak..! Yang jelas pahami. Mmm... ' seribuh kali lelaki terpeleset dalam jurang, tetap bangkit, disebut lelaki, jangan sebaliknya.

Kenapa...? Mau tau perempuan...? Ingat..! perempuan terjerumus pada jurang sekali, tak pantas disebut perempuan' maknai saja Itu kata yang punya arti. Sudah cukup saranku, modifikasi caramu karena terlihat 'objektif', kenapa...? Tidak pantas kamu perempuan seperti manusia yang punya gelar 'Hawa' ternyata tidak merubah sikap salahmu itu karena penuh alasan bangga oleh dinamika ego semata ataupun tidak sadar banggamu bahwa mengira itu canda-tawah memanjakan sesat .

Oleh : Tri Saleh 

Posting Komentar untuk "Wanita Canda, Bias Menuju Ular Tangga ‘Sesat’"