Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kelebihan dan Kekurangan Tumpangsari

Menurut Lahjie (1990) keuntungan dan kerugian penerapan sistem tumpangsari sebagai salah satu program reboisasi hutan dan lahan:

a. Kelebihan:

• Regenerasi buatan terhadap hutan dapat dicapai dengan biaya murah.
• Masalah pengangguran dapat diatasi.
• Membantu pemanfaatan lahan secara maksimal.
• Metode pembangunan hutan tanaman dengan biaya rendah.
• Dalam setiap hal menguntungkan perusahaan kehutanan (instansi kehutanan).
• Pertumbuhan gulma dan tumbuhan memanjat bisa dihilangkan.

b. Kekurangan:

• Kehilangan kesuburan tanah dan terbukanya tumbuhan penutup tanah.
• Bahaya berjangkit penya kit hutan.
• Menimbulkan masalah-masalah hukum.
• Tanah semakin rentan terhadap erosi yang dipercepat (acceleration erosion).
• Sistem mi merupakan bentuk eksploitasi tenaga manusia.

Berikutnya kita bandingkan dengan pendapat Setiyo 1997) mengenai keuntungan dan kerugian penerapan sistem tumpangsari:

a. Kelebihan:

• Biaya penanaman dan pemeliharaan kecil.

• Keberhasilan tanaman hutan (pertumbuhan dan persen jadinya) lebih dapat dipertanggungjawabkan.

• Mempunyai arti sosial yang besar terhadap masyarakat sekitar hutan yang sangat membutuhkan tanah garapan.

b. Kekurangan:

• Unsur hara banyak diserap oleh tanaman palawija.

• Tanah yang digarap intensif akan memperbesar bahaya erosi.

• Di daerah padat penduduk dan sangat lapar lahan, ada kemungkinn usaha untuk menggagalkan tanaman hutan ini dengan harapan lahan akan dibuka kembali.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan atau kerugian yang ditimbulkan oleh penerapan sistem tumpangsari maka ditempuh beberapa cara, antara lain:


1. Penentuan jenis tanaman palawija yang diperbolehkan.

2. Pembatasan masa berlakunya tumpangsari (2 tahun).

3. Penanaman tanaman sela dan jenis pupuk hijau.

4. Penanaman tanaman campur atau tanaman pengisi yang tepat.

5. Penentuan jarak tanam yang tepat (sesuai bonita).

6. Pengawasan pelaksanaan yang ketat.

Dan pendapat Lahjie maupun Sutiyo tampak beberapa persamaan dalam memandang keuntungan dan kerugian sistem tumpangsari. Permasalahannya, keuntungan dan kerugian bagi siapa?. Pada awal digulirkannya sistem mi, tujuan utama memang untuk menghemat biaya tanam dan pemeliharaan (keuntungan bagi instansi kehutanan), berarti kerugian bagi petani, karena petani seakan “dimanfaatkan” tenaganya. Bagi petani yang tak punya pekerjaan. Pemberian lahan garapart meskipun hanya dua tahun- adalah keuntungan tersendiri. Selain penambah penghasilan’ untuk memenuhi kehidupan sehari-hari juga mengurangi angka pengangguran. Bagi orang yang berpikir pragmatis, petani dianggap beruntung karena dan kondisi tidak punya pekerjaan berubah menjadi pekerja (pesanggem) yang berpenghasilan (dan penjualan palawija). Namun bila dilihat lebih jauh, petani sangat dirugikan, seharusnya petani memperoleh layaknya dan hasil panen pohon (tanaman pokok). Dan mi harus ada perjanjian hitam diatas putih. Bila tidak, lagi-lagi petani pesanggem) yang rata-rata berpendidikan rendah bisa dengan rnudah dibodohi.

Baca Juga : Pengertian Pohon

Pendapat Lahjie (1990) mengenai eksploitasi tenaga manusia ada benarnya, dengan argumentasi diatas tampak jelas ada udang dibalik batu dan bergulirnya sistem tumpangsari dalam pembangunan hutan. Meskipun demikian, seiring perubahan waktu dan desakan dan berbagai kalangan untuk memperbaiki mekanisme sistem tumpangsari, maka Perhutani sebagai instansi kehutanan yang menerapkannya lebih mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sekitar hutan. Dengan program PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat), sistem tumpangsari dimaksimalkan fungsi dan manfaatnya dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat desa hutan. Dan sudut pandang ekologi, sistem tumpangsari memiliki kelebihan hampir sama dengan agroforestri.

Hal ini wajar karena pada hakekatnya secara teknis tumpangsari adalah penerapan agroforestri. Meskipun nama dan cakupan programnya berbeda tetapi dalam praktek tanamnya tidak ada perbedaan.

Buku Referensi :

Mahendra,F. 2009 . Sistem Agroforestri dan Aplikasinya. Graha Ilmu . yogyakarta.

Baca Juga : Hutan, Jenis Hutan dan Manfaatnya

Posting Komentar untuk "Kelebihan dan Kekurangan Tumpangsari"