Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tipe Siklus Air serta Penjelasannya Dalam Ekosistem Hutan

Hutan sebagai sumber kehidupan, banyak orang yang telah mengetahui bahwa salah satu fungsi hutan yaitu sebagai pengatur tananan air untuk kehidupan makhluk hidup. Namun, banyak juga hanya sekedar mengetahui dan kurang memahami bagaimana proses terjadinya hal itu sehingga hutan dapat dikatakan sebagai pengatur tananan air, apalagi pada hutan dengan status kawasan lindung.

Kesadaran yang baik didukung oleh pemahan yang baik dan benar, karena pada dasarnya manusia akan menyadari segala sesuatu itu benar atau salah jika manusia itu telah sangat memahami hal itu, Misalnya orang akan senang dan selalu melindungi hutan jika pemahaman tentang fungsi dan manfaat hutan itu luas sehingga akan dapat meningkatkan rasa cintanya terhadap hutan dan lingkungan hidup. Begitu pula sebaliknya orang yang kurang pemahanya terhadap hutan maka dapat mempengaruhi tingkat kesadaranya dalam merawat dan melindungi hutan itu sendiri.

Mungkin alangkah baiknya dalam pembahasan kali ini kita sedikit melihat kembali siklus atau pergerakan air yang terjadi di bumi agar disamping membahas hutan sebagai pengatur tata air kita juga sedikit mengetahui tentang siklus air yang terjadi di bumi sehingga semakin menambah pengetahuan kita agar dapat memupuk rasa kesadaran dalam diri kita.

Siklus air yang terjadi di bumi yaitu :

1. Evaporasi

Evaporasi adalah penguapan air pada permukaan bumi, permukaan bumi yang dimaksudkan disini adalah lautan, sungai, permukaan tumbuhan dan termasuk juga pada benda-benda di bumi.

2. Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan air yang terjadi dari dalam tubuh tumbuhan, yang maksudkan dari dalam tubuh tumbuhan adalah air yang penguapanya melalui stomata pada daun. Tumbuhan menyerap air dari dalam tanah yang kemudian digunakan untuk oleh tumbuhan dalam dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dan kemudian di buang sebagian ke udara lewat stomata pada daun sehingga di sebut transpirasi.

3. Kondensasi

Kondensasi adalah proses perubahan wujud air dari dari uap menjadi cairan. Kondensasi berlangsung selama air menguap ke atmosfer bumi.

4. Presipitasi

Presepitasi adalah proses jatuhnya air ke bumi. Pada iklim topis seperti di Indonesia disebut hujan sedangkan untuk iklim non tropis disebut salju.

5. Infiltrasi

Infiltrasi adalah proses masuknya air memalui permukaan tanah

6. Perkolasi

Perkolasi adalah proses pergerakan air di dalam tanah yang melewati berbagai lapisan tanah

Nah di atas adalah sedikit pengertian dan penjelasan mengenai proses pergerakan air di bumi, sekarang beralih pada hutan sebagai tata air. Proses terkahir dalam siklus air yaitu perkolasi di atas maka air kemudian mengalir sampai pada lapisan tanah paling bawah yang sering di sebut air tanah.

Hutan adalah kumpulan dari vegetasi berkayu atau pohon. Seperti yang kita ketahui pohon memiliki akar yang dalam baik akar banir maupun tunggang, perakaran dari pepohonan yang terdapat di hutan akan membentuk banyak pori-pori di dalam tanah sehingga air yang masuk kedalam tanah baik infiltrasi maupun perkolasi akan tersimpan didalam beribu pori-pori tanah yang terjadi akibat pertumbuhan akar pepohanan tersebut.

Air akan tertahan pada pori-pori tanah sehingga ketersedian air pada hutan akan bertahan lama dan air pada pori-pori tanah itulah yang menjadikan hutan sebagai pengatur tata air. Jika air tidak berada pada pori-pori tanah maka proses perkolasi atau siklus air akan berlangsung secara singkat dan ketersediaan air pada tanah akan cepat berkurang atau tidak bertahan lama dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup di bumi. Di samping itu juga dengan banyaknya pohon di hutan maka akan membentuk kanopi atau tajuk yang luas dan hal itu dapat menahan atau memperlambat air yang jatuh ke tanah dalalm proses presipitasi.

Hutan yang memilki fungsi sebagai pengatur tata air adalah hutan lindung dan hutan lindung biasanya berada pada ketinggian atau pada kemiringan sekitar 45 derajat. Selain hutan lindung semua kategori hutan juga memiliki fungsi yang sama baik hutan produksi, produksi terbatas dan kawasan konservasi, namun hutan lindunglah yang memiliki peran utama dalam mengatur tata air sebab penetapan kawasan hutan lindung berada pada ketinggian tertentu berdasarkan ketinggian topografi suatu daerah.

Jadi betapa pentingnya keberadaan hutan dalam menopang kehidupan makhluk hidup sehingga kesadaran-kesadaran akan perlindungan hutan selalu di sampaikan baik lewat media cetak, media elektronik dan dalam bentuk sosialisasi. Air sebagai sumber kehidupan akan tetap tersedia sepanjang musim sebab kalau hutan mengalami kerusakan maka fungsi hutan sebagai pengatur tata air akan terganggu dan dampak yang nyata adalah terbatas ketersediaan air bahkan banjir pun akan terjadi. Pada musim hujan sangat banyak ketersediaan air bahkan sampai terjadinya banjir dan pada musim kemarau kekurangan air. 

Bila hutan terjaga maka kita akan terhindari dari kekurangan dan kelebihan air, kenapa kelebihan air bermsalah yaitu tadi banjir menjadi masalah. Jika hutan terjaga maka pada musim hujan kita mendapatkan ketersediaan air yang cukup dan pada musim kemarau kita juga mendapat ketersedian air yang lewat air-air yang tersimpan pada pori-pori tanah yang dibuat oleh perakaran pepohonan di hutan khususnya hutan lindung dan yang pastinya kita akan terhindar dari kelebihan air dan kekurangan air.

Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua dalam memahami betapa pentingnya keberadaan dan keletarian hutan dalam menunjang kehidupan kita khususnya ketersediaan akan air sebagai sumber kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Jika ada yang terdapat kesalahn atau kekeliruan pada tulisan silahkan ini silahkan berkomentar pada kotak komentar dibawah agar kita bisa bersama-sama memperbaiki dalam proses share atau diskusi kita.

Posting Komentar untuk "5 Tipe Siklus Air serta Penjelasannya Dalam Ekosistem Hutan"